Karya
HAFIDH HASAN AL
MAS’UDIY
بسم
الله الرحمن الرحيم
Dengan
Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
MUQADDIMAH
الحمد لله
الكريم الخلاق ، والصلاة والسلام على سيدنا محمد المبعوث لتتميم مكارم الأخلاق
وعلى آله وأصحابه ما جرى قلم التلخيص والبيان على صفات الاوراق
Segala
puji bagi Allah Yang Maha Mulia Lagi Maha Pecipta. Dan rahmat dan sejahtera
kepada Penghulu kita Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk menyempurnakan akhlak
mulia dan rahmat dan sejahtera juga buat keluarga dan sahabatnya selama
mengalirnya pena dalam meringkas dan menjelaskan di lembaran-lembaran kertas.
أما
بعد فهذا مختصر في علم الأخلاق الدينية وضعته لطلاب السنة الاولى
الأزهرية وسميته تيسير الخلاق فى علم الأخلاق فقلت وبالله العصمة وبيده اتمام
النعمة
Adapun
kemudian, maka ini adalah ringkasan pada Ilmu Akhlaq Diniyah yang saya buat
untuk para Pelajar Tahun Pertama Al-Azhar dan saya namakan TAISIRUL KHALLAQ FI
‘ILMI AL AKHLAQ, maka saya ucapkan : “Dan dengan Allah itu pemeliharaan dan
dengan kekuasaan-Nya penyempurnaan nikmat.
علم
الأخلاق عبارة عن قواعد يعرف بها صلاح القلب وسائر الحوس وموضوعه الاخلاق من حيث التحلى بمحاسنها
والتخلى عن قبائحها وثمرته صلاح القلب وسائر الحواس في الدنيا والفوز على
المراتب فى الاخرة
المؤلف
Ilmu
Akhlaq adalah pegertian dari kaedah-kaedah (aturan-aturan) memperbaiki hati dan
semua anggota.
Subjeknya
membicarakan budi pekerti dari segi berhias dengan kebaikan-kebaikan dan
mengosongkan keburukan-keburukan.Tujuannya baik hati dan seluruh panca indra di
dunia dan kemenangan dengan tinggi kedudukan di akhirat.
Pengarang
TAQWA
التقوى هى
امتثال اوامر الله عز وجل ، واجتناب نواهيه سرا وعلانية ، فلا تتم إلا بالتخلى
عن كل رذيلة ، والتحلى بكل فضيلة فهي الطريق الذي من سلكه اهتدى ، والعروة
الوثقى التي من استمسك بها نجا
Taqwa:
Menuruti segala perintah Allah yang Maha Tinggi dan Maha Besar serta menjauhi
laranga-Nya secara tersembunyi dan terang-terangan, maka
tidak sempurna Taqwa kecuali dengan mengosongkan semua keburukan dan menghiasi
kebaikan-kebaikan. Taqwa ialah suatu jalan seseorang yang menempuhnya akan
terpetunjuk dan tali yang kuat siapa saja yang memegangnya akan selamat.
واسبابها
كثيرة
Sebab-sebab
Taqwa sangat banyak.
منها
أن يلاحظ الإنسان أنه عبد ذليل ، وأن ربه قوي عزيز ، ولا ينبغى للذليل أن يعصى
العزيز لأن ناصيته بيده
Diantaranya : manusia memperhatikan bahwa dia hamba
yang hina. Dan Tuhannya maha kuat dan perkasa, tentu tidak layak bagi
yang hina mendurhakai yang maha perkasa karena ubun-ubunnya dalam kekuaasan-Nya
.
الناصية
فى الاصل مقدم الرأس ، أو شعر المقدم اطلق وأريد هنا الشخص بتمامه
Nasiyah : Ubun-ubun, pada dasarnya di pakai untuk
bagian depan kepala atau rambut depan dan yang dimaksud disini sosok sempurna.
ومنها
أن يتذكر إحسان الله إليه فى جميع الأحوال ومن كان كذلك لا ينبغى أن تجحد نعمته
Diantaranya : Mengingat kebaikan Allah kepadanya
dalam segala hal, dan barangsiapa yang ada demikian tentu tidak sepatutnya dia
mengingkari nikmat-Nya.
تجحد
بنعمته : تنكر مع العلم بها
Mengingkari nikmat-Nya : Mengingkari beserta
mengetahui dengannya
.
ومنها أن
يتذكر الموت لأن من علم أنه سيكون ، وأنه ليس أمامه إلا الجنة أو النار بعثه
ذلك إلى الأعمال الصالحة حسب الإستطاعة ، ومن الأعمال الصالحة مساعدة المسلمين
والنظر إليهم بعين العطف والرحمة خصوصا إذا سبق منهم إحسان إليه
Diantaranya : Mengingat mati, seseorang yang
menyadari bahwa dia akan mati tiada di hadapannya selain Surga dan Neraka
niscaya tergeraklah dirinya melakukan amal-amal baik semampunya, diantara
perbuatan baik adalah menolong sesama Muslim, memandang mereka dengan pandangan
lemah lembut, dan kasih sayang lebih-lebih lagi bila mereka lebih duluan
berbuat baik
.
وأما
ثمرتها فسعادة الدارين
Buah Taqwa: Bahagia di dua negeri (dunia dan
akhirat).
أما فى
الدنيا فارتفاع القدر وجمال الصيت والذكر واكتساب المودة من الناس ، لأن
صاحب التقوى يعظمه الأصاغر ، ويهابه الأكابر ، ويراه كل عاقل أنه الأولى
بالبر والإحسان
Adapun di dunia : Orang taqwa terangkat derajat,
harum nama dan sebutan dan memperoleh kasih sayang dari manusia, karena
orang taqwa dibesarkan oleh orang-orang kecil dan disegani orang-orang besar,
orang berakal melihat orang taqwa lebih cocok dengan kebaikan dan berbuat baik
.
وأما
فى الآخرة فالنجاة من النار والفوز بدخول الجنة وكفى المتقين شرفا أن الله يقول
فيهم
Dan adapun di akhirat : Orang taqwa selamat dari
neraka, kemenangan dengan masuk surga, mencukupilah kemuliaan atas orang
bertaqwa sesuai Firman Allah :
إِنَّ
ٱللَّهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْ وَّٱلَّذِينَ هُم مُّحۡسِنُونَ
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang
yang berbuat kebaikan.”(An-Nahl : 128)
ADAB
GURU
آداب المعلم
المعلم دليل
التلميذ إلى ما يكون به كماله من المعلوم والمعارف فيشترط أن يكون من ذوى
الأوصاف المحمودة ، لأن روح التلميذ ضعيفة بالنسبة إلى روحه ، فإذا اتصف
المعلم بأوصاف الكمال كان التلميذ الموفق كذلك
Guru
adalah penuntun murid untuk menyempurnakan ilmu dan makrifat. Syarat
menjadi guru memiliki sikap terpuji sebab ruh murid masih lemah dibandingkan
gurunya, apabila guru bersifat sempurna, murid akan menyesuaikan diri dengan
gurunya.
فإذن
لا بد أن يكون
تقيا
متواضعا لين الجانب لتميل القلوب إليه فتستفيد منه ، وأن يكون حليما وقورا
ليقتدى به وأن يكون ذا رحمة للتلاميذ شفيقا عليهم لتعظم رغبتهم فيما يلقيه
إليهم وأن ينصحهم ويؤدبهم فيحسن تأديبهم وألا يكلفهم من المعانى ما تقصر
عنه إدراكاتهم
Maka
seorang guru mestinya bertaqwa, tawadhu’ (merendahkan diri), lemah lembut, agar
murid simpatik padanya, maka akan bermanfaat untuk murid tersebut, seorang guru
juga harus bijaksana, sopan santun supaya murid mengikutinya, disamping itu
harus ada rasa kasih sayang pada murid agar menyukai apa yang diajarkan, dan
gurupun selalu menasehati dan mendidik kesopanan serta memperbaiki adab
muridnya dan tidak membebankan mereka suatu pemahaman yang tidak mampu
mereka pikirkan.
ADAB
MURID
آداب المتعلم
للمتعلم
آداب فى نفسه وآداب مع أستاذه وآداب مع إخوانه
Untuk
murid ada beberapa adab yaitu adab pada dirinya bersama ustadz dan saudaranya.
أما
آدابه فى نفسه فكثيرة منها ترك العجب ، العجب هو استعظام النعمة والركون إليها مع
نسيان إضافتها إلى المنعم
Adapun adab untuk dirinya sangat banyak, sebagian
daripadanya itu adalah tidak ‘ujub (bangga pada kemampuan diri sendiri).
’Ujub adalah sombong terhadap nikmat dan lebih condong kepadanya
beserta lupa menyandarkan nikmat tersebut kepada Yang Memberi Nikmat (Allah).
ومنها التواضع
والصدق ليكون محبوبا موثوقا به ومنها أن يكون وقورا فى مشيته غاضا طرفه
عن النظر إلى المحرمات وأن يكون أمينا على ما أوتيه من العلم فلا يجيب
بغير ما يعرف
Dan
sebagian daripadanya itu adalah tawadhu’ (rendah diri), jujur agar murid
dicintai dan dipercaya.
Dan
sebagian daripadanya itu adalah sopan saat berjalan, menundukkan pandangan dari
melihat yang haram-haram, terpercaya (tidak membelot) dari ilmu yang diberikan
kepadanya, maka dia tidak sembarangan menjawab apa yang tidak diketahuinya.
وأما
آدابه مع أستاذه فمنها أن يعتقد أن فضله أكبر من فضل والديه عليه
لأنه يربى روحه ، ومنها الخضوع أمامه والجلوس فى درسه بالأدب وحسن
الإصغاء إلى ما يقوله ، ومنها ترك المزاح وألا يمدح غيره من العلماء بحضرته
مخافة أن يفهم أستاذه أنه يذمه ، ومنها ألا يصده الحياء عن السؤال عما لا
يعرف
Adapun
adab bersama ustadznya, sebagian daripadanya itu adalah meyakini kelebihan
ustadznya lebih besar dari kedua orang tuanya karena ustadz mendidik ruhnya.
Dan
sebagian daripadanya itu merendahkan diri dihadapan ustadznya, dan duduk disaat
belajar penuh sopan santun serta mendengar baik-baik apa yang dikatakan
ustadznya.
Dan
sebagian daripadanya itu meninggalkan senda gurau dan tidak memuji orang
lain di hadapan ustadznya daripada ulama-ulama karena dikhawatirkan ustadznya
memahami itu sebagai celaan.
Dan
sebagian daripadanya itu tidak malu bertanya hal yang tidak diketahuinya.
وأما آدابه
مع إخوانه فمنها إحترامهم وترك إحتقار واحد منهم ، وترك الإستعلاء عليهم
، ومنها ألا يسخر ببطيء الفهم منهم ، وألا يفرح إذا وبخ الأستاذ بعض القاصرين
، فإن ذلك أسباب البغض والعداوة
Sedangkan adab bersama saudaranya, sebagian
daripadanya itu adalah memuliakan mereka, tidak meremehkan salah seorang dari
mereka, dan tidak sombong terhadap mereka,dan sebagian daripadanya itu tidak
mengolok-ngolok kelambatan pemahaman diantara mereka dan tidak merasa senang
bila ustadz menegur yang kurang perhatian, sebab itu akan menimbulkan kemarahan
dan permusuhan.
HAK-HAK
KEDUA ORANG TUA
حقوق الوالدين
الوالدين
هما السبب فى وجود الإنسان لو لا عناؤهما ما استراح ولو لا شقاؤهما ما تنعم
Dua orang tua penyebab adanya insan, kalau bukan
susah payah keduanya, tidak merasa senanglah insan dan kalau bukan kesukaran
keduanya, maka insan tidak mengecap kenikmatan.
أما
أمه فحملته كرها ووضعته كرها
Adapun ibu telah mengandung dan melahirkan dalam
kondisi susah payah.
وأما
أبوه فقد بذل وسعه فيما يعود إليه بالنفع من تربية جسمه وروحه
Sedangkan bapak mencurahkan kemampuannya pada
sesuatu yang kembali manfaatnya kepada insan untuk pemeliharaan tubuh dan
ruhnya.
فيجب عليه
أن يذكر نعمتهما ليشكرهما عليها ، وأن يمتثل أمرهما إلا إذا كان بمعصية
، وأن يجلس معهما خاشعا غاضا طرفه عن زلتهما ، وألا يؤذيهما ولو بقول
أف ، وألا يطيل جدالهما ، وألا يمشي أمامهما إلا فى خدمتهما ، وأن يدعو
لهما بالرحمة والمغفرة ، وأن يأمرهما بالمعروف وينهاهما عن المنكر ، ليكون
سببا فى نجاتهما من النار كما كان سببا فى وجوده
Wajiblah
insan mengingat kebaikan keduanya, supaya berterima kasih kepada keduanya atas
kebaikannya. Dan menuruti perintah keduanya, kecuali perintah itu maksiat. Dan
duduk beserta ibu-bapak penuh hormat, memejamkan pandangan dari
ketergelinciran. Dan tidak menyakiti keduanya walau itu dengan ucapan
“ah!”. Tidak memperpanjang perdebatan. Dan tidak berjalan di hadapan keduanya
kecuali waktu melayani. Dan berdoa terhadap kedua orang tua mendapat
rahmat dan keampunan. Dan menganjurkan keduanya untuk melakukan kebaikan dan
mencegah kemungkaran. Karena adanya insan itu menjadi sebab keselamatan
keduanya, sebagaimana ada keduanya itu menjadi sebab adanya insan.
قال
الله تعالى
وَقَضَىٰ رَبُّكَ
أَلَّا تَعْبُدُوٓاْ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا
ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا
فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
وَٱخْفِضْ
لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا
رَبَّيَانِى صَغِيرًا
Allah
telah berfirman:
Dan
telah memutuskan (telah memerintahkan) Rabbmu supaya janganlah (lafal allaa
berasal dari gabungan antara an dan laa) kalian menyembah selain Dia dan
(hendaklah kalian berbuat baik) pada ibu bapak kalian dengan sebaik-baiknya
(yaitu dengan berbakti kepada keduanya). Jika salah seorang di antara keduanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu (lafal ahaduhumaa adalah fa`il) atau
kedua-duanya (dan menurut suatu qiraat lafal yablughanna dibaca yablughaani
dengan demikian maka lafal ahaduhumaa menjadi badal daripada alif lafal
yablughaani) maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan ah kepada keduanya (dapat
dibaca uffin dan uffan; atau uffi dan uffa; lafal ini adalah mashdar yang
artinya adalah celaka dan sial) dan janganlah kamu membentak mereka (jangan
kamu menghardik keduanya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia
(perkataan yang baik dan sopan),dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua
(artinya berlaku sopanlah kamu terhadap keduanya) dengan penuh kesayangan
(dengan sikap lemah lembutmu kepada keduanya) dan ucapkanlah, "Wahai
Rabbku! Kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana (keduanya mengasihaniku
sewaktu) mereka berdua mendidik aku waktu kecil.”(Al-Isra' ayat 24-25 dengan
terjemahan Tafsir Al-Jalalaini).
هذا
وليخص الأم بزيادة البر لقول النبي صلى الله عليه وسلم
Spesial untuk ibu, perbuatan baik(kebaktian) harus
ditambah karena sabda Nabi SAW
بر
الوالدة على الولد ضعفان
Berbuat baik pada ibu diatas anak dua kali lipat!.
HAK
SAUDARA
حقوق القرابة
أقارب
الإنسان هم ذووا رحمه وقد أمر الله بوصل الرحم ونهى عن قطعها
Saudara: Mereka yang memiliki hubungan kasih sayang
(kerabat), Allah memerintah menyambung persaudaraan dan mencegah memutuskannya.
قال
النبى صلى الله عليه وسلم يقول الله تعالى
Sabda
Nabi SAW : Allah Ta’ala berfirman:
انا
الرحمن وهذه الرحم اشتققت لها اسما من اسمى فمن وصلها وصلته ومن قطعها بتته
“Aku
Yang Maha Pengasih, kasih sayang ini Aku ambil daripada sebuah nama daripada
nama-nama-Ku, seseorang yang menyambungnya, Aku menyambungnya, siapa yang
memutuskan, Aku putuskan!”
فلهذا
ينبغى
للإنسان
مراعاة حقوقهم والقيام بها فلا يؤذى أحدا منهم بفعل ولا قول وأن يتواضع
لهم وأن يتحمل أذاهم ولو تطاولوا عليه وأن يسأل عمن يغيب منهم وأن يساعدهم
فى الحصول على مآربهم إذا قدر وأن يمنع عنهم الضرر متى امكن وإن كانوا
غير محتاجين إلى شيء من ذلك فعليه أن يتعهدهم بالزيارة
Seyogianya
manusia menjaga dan memelihara persaudaraan, tidak menyakiti seseorang dari
mereka dengan perbuatan dan perkataan, merendahkan diri dan menahan gangguan
walau dalam waktu lama. Dan bertanya jika mereka tidak ada, membantu mendapat
tujuan mereka bila mampu, mencegah dari bahaya jika mungkin, kalau mereka
tidak memerlukan hal-hal diatas, dengan cara menyempurnakannya dengan
berkunjung ke rumah mereka.
HAK
TETANGGA
حقوق الجيران
الجار
: من جاورت داره دارك إلى أربعين دارا من كل جانب
Tetangga:
Orang-orang yang berdekatan rumahnya dengan rumahmu sekitar 40 rumah dari semua
penjuru.
وله عليك
حقوق ، منها أن تبدأه بالسلام ، وأن تصنع معه المعروف ، وأن تكافئه على
معروفه إذا بدأك به ، وأن تؤدي ماله عليك من الحقوق المالية ، وأن تعوده
إذا مرض ، وتهنئه إذا فرح ، وتعزيه إذا أصيب ، وألا تتعمد النظر إلى نسائه
ولو كن خدما له ، وأن تستر عوراته ، وأن ترد عنه المكروه بقدر ما تستطيع
، وأن تقابله بالبشاشة والإحترام
Hak-hak tetangga: Memulai memberi salam, kamu
berbuat baik padanya, seimbangkanlah melakukan kebaikan, apabila dia
mengawalinya (balaslah kebaikannya), kamu tunaikan (bayarlah) hak-hak hartanya
bila sangkut paut dengan itu dan kamu kunjungi dia bila sakit, kamu mengucapkan
selamat jikalau tetangga berbahagia, kamu turut berduka cita (menghiburnya)
bila dia tertimpa musibah, janganlah kamu arahkan pandangan kamu kepada
wanitanya sekalipun itu pembatunya, kamu tutup aurat tetanggamu dan kamu
hindari sesuatu yang dibenci saudaramu semampumu dan kamu bertemunya dengan
wajah manis dan memuliakan.
قال
النبى صلى الله عليه وسلم
Telah
bersabda Nabi SAW
من
كان يئومن بالله واليوم الاخرفليكرم جاره
“Seseorang yang beriman dengan Allah dan hari
akhirat maka hendaknya memuliakan tetangganya”.
وعن
عائشة رضي الله عنها عن النبي صلى الله عليه وسلم قال
Dan
dari ’Aisyah RAH dari Nabi SAW beliau bersabda:
مازال
جبريل يوصيني بالجارحتى ظننت انه سيورثه
“Senantiasa Jibril berwasiat kepadaku dengan
tetangga sehingga aku menyangka Jibril akan menjadikan tetangga sebagai
penerima warisan.”
ADAB
PERGAULAN
آداب المعاشرة
آدابها كثيرة
، منها طلاقة الوجه ، ولين الجانب والإصغاء إلى حديث العشير ، والوقار
بلا كبر ، والسكوت عند العرب ، والصفح عن الزلل ، والمواساة وترك الإفتخار
بالجاه والغنى فإن ذلك موجب للسقوط من أعين الناس
Adab pergaulan itu banyak. Sebagian
daripadanya yaitu berwajah manis, lemah-lembut, mendengar pembicaraan teman,
sopan, tidak takabbur, diam ketika terjadi senda gurau, memaafkan kesalahan dan
berlapang dada, tidak berbangga dengan kemegahan dan kekayaan, karena demikian
akan menjatuhkannya dari pandangan manusia(diaggap remeh).
ومنها
كتمان السر لأنه لا قيمة لمن لا يكتم الأسرار
Dan sebagian daripadanya yaitu dapat menyimpan
rahasia, sebab tiada berharga orang yang tidak bisa menyimpan rahasia.
قال
الشاعر
Berkata
seorang penyair:
اذا
ما المرء لم يحفظ ثالاثا
فبعه
ولو بكف من رماد
وفاءللصديق
وبذل مال
و
كتمان السرائرفي الفئواد
Apabila manusia tidak
dapat menjaga tiga perkara,
Maka jual dia walau
dengan segenggam debu,
Yaitu menepati janji
kawan, menyumbangkan harta,
dan menyimpan rahasia di
hati.
PERSATUAN
الألفة
الألفة
هى الإستئناس بالناس والفرح بلقائهم
Persahabatan yaitu beramah tamah dengan manusia dan
gembira saat bertemu mereka.
وأسبابها
خمسة
Sebab-sebab
timbulnya persahabat ada lima:
أولها
الدين : لأن كمال الإيمان يوجب العطف
Pertama agama, karena sempurna iman menyebabkan
kasih sayang.
وثانيها
النسب : لأن الإنسان يحنو على أقاربه ويتودد إليهم ويكف الأذى عنهم ، كما قال
النبى صلى الله عليه وسلم
Kedua
keturunan (nasab) karena manusia cendrung pada kerabatnya, mencintai dan
menahan disakiti mereka, seperti sabda Nabi SAW:
إن
الرحم إذا تماست تعاطفت
“Sesungguhnya kasih-sayang apabila saling
bersentuhan akan menimbulkan simpatik”.
وثالثها
المصاهرة : لأن الإنسان إذا أحب عرسه أحب كل من ينتمى إليها
Ketiga perkawinan, karena manusia bila mencintai
istrinya akan mencintai semua yang berhubungan dengn istrinya (begitu juga
istri).
قال
خالد بن زيد بن معاوية : كان أبغص خلق الله إلي آل الزبير حتى تزوجت منهم فصاروا
أحب خلق الله إلي
Berkata
Khalid Bin Zaid bin Mu’awwiyyah
“Makluk Allah yang paling kubenci adalah keluarga Zubair hingga
kunikahi salah satu diantara saudara mereka maka jadilah orang yang paling
kucintai mereka.”
ورابعها
البر : وهو الإحسان إلى الناس
Keempat kebaikan.
Kebaikan: berbuat baik kepada manusia.
قال
الشاعر
Berujar
seorang penyair:
أحسن
إلى الناس تستعبد قلوبهم فطالما استعبد الإنسان إحسان
Berbuatlah kebaikan terhadap manusia niscaya tunduklah hati
mereka.Maka senantiasa kebaikan menundukkan manusia.
وخامسها
الأخاء ، كما آخى رسول الله صلى الله عليه وسلم بين المهاجرين والأنصار لتقوى
رابطتهم وتزيد ألفتهم
Kelima
persaudaraan.
Persaudaraan
adalah seperti Rasullullah mempersaudarakan antara Muhajirin dan Ansar agar
eratlah hubungan dan bertambahlah persaudaraan (persahabatan) mereka.
وأما
فضل الألفة : فالإفادة والإستفادة ، والتعاون على البر والتقوى ، وبذلك تستقيم
الأحوال وتعتدل الأمو
Adapun kelebihan persahabatan adalah memberi
faedah dan mengambil faedah, tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa, dengan
demikian tepatlah kondisi dan seimbanglah urusan.
قال
الله تعالى
Allah
berfirman:
وَٱعۡتَصِمُواْ
بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعٗا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai
berai.(Ali Imran: 103).
PERSAUDARAAN
الأخاء
هو
رابطة بين الشخصين تحقق بينهما المودة
Persaudaraan: Hubungan antara dua orang yang
nyatalah kasih sayang keduanya.
فيطلب من كل
منهما الآخر المواساة بالمال والإعانة بالنفس ، والعفو عن الزلات ، والإخلاص
، والوفاء ، والتخفيف عليه ، وترك التكلف له والسكوت عما يؤذى ، والتكلم
بما يرضاه الشرع ويقبله الدين ، فيأمره بالمعروف وينهاه عن المنكر ، ويدعو
له بحسن الحال ودوام الإستقامة
Maka
timbullah dari keduanya sikap berlapang-lapang pada harta (saling memberi) dan
menolong dengan jiwa dan
memaafkan kesalahan, ikhlas, menempati janji, saling meringankan beban, tidak
saling memberatkan, diam (tidak berbicara) yang menyakiti hati, berbicara
dengan ucapan yang disukai oleh syara’ dan diterima oleh agama. Maka
seseorang akan mendorong saudaranya berbuat kebaikan dan mencegah
kemungkaran, dan berdoa untuknya dengan baik kondisi dan tetap istiqamah.
وأما فضل
الأخاء فكبير : لأنه يبعث على التخلق بمحاسن الأخلاق ، ويؤلف بين القلوب
، وبه يكون إصلاح ذات البين الذى جعله الله من ثمرات التقوى ، فقال
Kelebihan persaudaraan sangat besar, yaitu
yang akan memotivasi berakhlak baik, mempersatukan semua hati, dan mendamaikan
persengketaan yang Allah jadikan daripada buah taqwa. Maka Allah berfirman:
فَٱتَّقُواْ
ٱللَّهَ وَأَصۡلِحُواْ ذَاتَ بَيۡنِكُمۡ
“Bertaqwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara
sesamamu.”(Al-Anfal:1)
ADAB
DI FORUM PERTEMUAN (MAJLIS)
آداب المجالس
على من
يأتي المجالس أن يبدأ بالسلام ، وأن يجلس حيث انتهى به المجالس ، وأن يعرض
عن أقوال العامة الخالية عن الفائدة ، وأن يغير المنكر بيده فإن لم يستطع
فبلسانه فإن لم يستطع فبقلبه ، وليقم من المجلس إن لم تدع إلى المقام به
ضرورة
Seseorang
yang datang ke forum-forum pertemuan, hendaklah mengawali memberi salam untuk
hadirin, duduk ditempat kosong, berpaling dari perkataan-perkataan yang tak
berguna, merubah kemungkaran dengan tangan, jika tidak mampu, maka dengan
lidah, maka jika tidak mampu, maka dengan hati. Dan keluar dari forum pertemuan
kalau memang forum tersebut tidak ada manfaatnya.
وألا يحتقر
أحدا من جلسائه ربما كان خيرا منه عند الله ، وألا يعظم أحدا لماله لأن
ذلك يضعف الدين ويسقط المروءة ، وإن كان فى الطريق فليغض طرفه ، وليغث الملهوف
واليعن الضعيف ، وليرشد الضال ، وليرد السلام على من بدأه به ، وليعط
السائل ، وليكن فى جلسته وقورا ، فإن ذلك أدعى إلى تعظيمه والإعتناء لشأنه
Tidak
meremehkan seorangpun, kadangkala kedudukan orang tersebut di sisi Allah lebih
baik, dan tidak membanggakan seseorang karena hartanya, sebab akan melemahkan
agama dan menjatuhkan karisma. Dan jika seseorang pada jalan hendaklah
menundukkan pandangan, menolong orang yang didhalimi dan lemah, menunjuki orang
yang tersasar, membalas salam orang yang memulainya, memberi peminta-minta, dan
duduk dengan sopan sebab demikian akan menunjukkan kehormatan dan peduli terhadap
tugasnya.
ADAB
MAKAN
آداب الأكل
أما الآداب
التى قبله : فهى غسل اليدين ، ووضع الطعام على سفرة بالأرض ، والجلوس
ونية التقوى على العبادة ، وترك الاكل مع الشبع والرضا بالحاضر من الطعام
، وترك ذمه ، وطلب من يأكل معه
Adapun
adab sebelum makan:
Mencuci
dua tangan, meletakkan makanan di alas di atas bumi (tanah), duduk dan niat
agar kuat melaksanakan ibadah, tidak makan berserta kenyang, menerima apa yang
tersedia dari makanan, tidak mencela makanan, dan menawari orang bersamanya.
وأما
التى معه : فهي
البدء
بالتسمية جهرا ليذكر غيره ، والأكل باليمنى ، وتصغير اللقمة ، وإجادة مضغها
، وترك مد يده إلى غيرها قبل الفراغ منها والأكل مما يليه إلا فى الفاكهة
، وألا ينفخ فى الطعام وألا يقطعه بالسكين وألا يمسح يده به وألا يجمع
بين التمر والنوى فى إناء وألا يشرب الماء إلا عند الإحتياج إليه
Adab
waktu makan:
Memulai
dengan Bismillah secara keras agar mengingatkan orang lain, makan dengan tangan
kanan, mengecilkan suapan, membaguskan kunyahan, tidak menjulurkan tangan ke
suapan lain sebelum selesai yang pertama, tidak memakan sesuatu yang mengiringi
makanan kecuali buah-buahan, tidak meniup makanan, tidak memotongnya dengan
pisau, tidak menyapu tangan dengan makanan, dan tidak mengumpulkan kulit dan
biji pada satu bejana (tempat, piring), tidak meminum air kecuali di butuhkan.
وأما
التى بعده : فهي القيام قبل الشبع وغسل اليدين بعد لعقهما والتقاط الفتات وحمد
الله
Adab
selesai makan:
Berdiri
(berhenti) sebelum kenyang, membasuh dua tangan sesudah menjilatnya, memungut
sisa makanan dan membaca Alhamdulillah.
ADAB
MINUM
آداب الشرب
آدابه
كثيرة منها تناول الإناء باليمين والنظر فيه قبل الشرب والتسمية والجلوس ومص الماء
لأن عبه يضر الكبد
Adab
minum itu banyak, sebagian daripadanya: memegang gelas dengan tangan kanan,
melihat pada air sebelum meminumnya, membaca Bismillah, duduk, menghisap air,
karena meneguk akan memudharatkan jantung.
قال
النبي صلى الله عليه وسلم
Telah
bersabdalah Nabi Muhammad SAW
مصوا
الماء مصا ولا تعبوه عبا
“Hisaplah
air, jangan kamu meneguknya.”
ومنها الشرب
فى ثلاثة أنفاس يسمى فى كل واحد ويحمد فى آخره ولا يتنفس فى الإناء ولا
يتجشأ فيه وإذا شرب وأراد أن يسقي غيره فليقدم من على يمينه على من بيساره
ولو كان أفضل لأن النبي صلى الله عليه وسلم سقى أعرابيا كان على يمينه
قبل أبى بكر وعمر رضي الله عنهما وقال
Dan sebagian daripadanya itu: Meminum dengan tiga
nafas, dibaca Bismillah pada tiap-tiap satu nafas, membaca Alhamdulillah pada
akhirnya, tidak bernafas dan bersendawa dalam gelas, apabila seseorang meminum
dan ingin menuangkan (memberikan) air untuk orang lain, maka hendaklah
didahulukan orang sebelah kanannya dari kirinya, walau orang sebelah kiri punya
kelebihan(terhormat) karena sesungguhnya Nabi SAW memberikan minum untuk orang
Arab badui yang ada sebelah kanannya sebelum Abu Bakar dan Umar R.A. Nabi
bersabda:
الأيمن
فالأيمن
“Kanan! Maka kanan!”
ADAB
TIDUR
آداب النوم
آداب النوم
هى أن يتطهر من الحدث وأن ينام على جنبه الأيمن مستقبل القبلة وأن يقصد
بنومه راحة بدنه ليقوى على العبادة وأن يذكر الله تعالى عند نومه وبعد يقظته
Adab
tidur: bersuci dari hadats(berwudlu),
tidur diatas lambung kanan menghadap kiblat, berniat untuk mengistirahatkan
badan supaya kuat beribadah, dan mengingat Allah SWT ketika tidur dan bangun.
وقد
كان النبى صلى الله عليه وسلم إذا أخذ مضجعه من الليل وضع يده تحت خده ثم يقول
Nabi
Muhammad SAW sendiri bila beliau hendak tidur malam, beliau meletakkan
tangannya di bawah pipi, kemudian beliau berdoa :
اللهم
باسمك أحيا وأموت
“Ya Allah. Dengan nama Mu aku hidup dan aku mati.”
وإذا
استيقظ قال
Dan
waktu bangun beliau juga berdoa:
الحمد
لله الذي أحيانا بعدما أماتنا وإليه النشور
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah
kami mati dan kepada-NYA dikumpulkan.”
ADAB
MASJID
آداب المساجد
المساجد بيوت
الله ومن علق قلبه بها أضله الله فى ضله يوم القيامة كما فى الحديث فيطلب
المشي إليها باشتياق مع السكينة والوقار ودخولها باليمنى مع تنظيف نعليه
خارجها وقوله عند الدخول
Semua
masjid adalah rumah Allah, orang yang bergantung hatinya dengan masjid, Allah
akan menaunginya di hari kiamat sebagaimana pada hadits, seseorang berjalan ke
masjid dengan penuh rindu serta tenang dan sopan, masuk kedalamnya dengan kaki
kanan dan melepaskan sandalnya di luar masjid dan berdoa saat masuk:
اللهم
افتح لي أبواب رحمتك
“Ya Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmat Engkau”.
وأداء تحية
المسجد والتسليم ولو خلا المسجد من الناس لأنه لا يخلوا من الجن والملائكة
والجلوس بنية التقرب ومراقبة الله تعالى والإكثار من ذكره وحبس النفس
عن الشهوات واجتناب الخصومة وألا ينتقل من مكانه إلا لحاجة وألا ينشد ضالة
وألا يرفع صوته بحضرة المصالين وألا يمر بين أيديهم وألا يشتغل بصنعة وألا
يخوض فى كلام أهل الدنيا ليسلم من الوعيد الوارد فى قول النبى صلى الله
عليه وسلم
Dan
mengerjakan shalat tahiyyatul masjid, memberi salam walaupun tidak ada
orang didalamnya karena masjid tidak sunyi dari Jin dan malaikat, duduk dengan
niat taqarrub (mendekatkan diri kepada Allah), muraqabah (perasaan dalam
pengawasan Allah), memperbanyak zikrullah, menahan nafsu dari syahwat, menjauhi
perselisihan, tidak berpindah pada tempatnya kecuali ada keperluan, dan tidak
mencari barang hilang (tercecer) di dalam masjid, tidak menguatkan suara di
depan orang-orang yang sedang shalat, tidak berjalan didepan mereka,
tidak menyibukkan diri dengan suatu kegiatan (skill), tidak berbicara
pembicaraan dunia, agar selamat dari ancaman sabda Nabi SAW :
يأتي
في آخر الزمان ناس من امتي يأتون المساجد يقعدون فيها حلقا حلقا ذكرهم الدنيا وحب
الدنيا لا تجالسوهم فليس لله بهم حاجة
“Akan datang pada akhir zaman manusia dari umatku,
datang ke masjid, duduk berkelompok-kelompok, sebutan(pembicaraannya dunia), cinta
dunia, jangan kamu duduk bersama mereka karena Allah tidak memerlukan mereka.
فإذا
أراد الخروج طلب منه البدء باليسرى وأن يضعها على ظهر نعله ثم يلبس اليمنى أولا
وليقل عند خروجه
Maka apabila keluar masjid mulai dengan kaki kiri,
dan meletakkan (menaruh)kaki kirinya di atas sandal kemudian memakai yang
sebelah kanan duluan, dan berdoa waktu keluar:
اللهم
إني أسألك من فضلك
“Ya Allah,
saya memohon karunia-Mu”.
قال
النبى صلى الله عليه وسلم قال الله تعالى
Telah bersabda Nabi Muhammmad
SAW, Allah berfirman :
إن
بيوتى فى ارضى المساجد وإن زواري فيها عمارها فطوبى لعبد تطهر فى بيته ثم زارني فى
بيتي فحق على المزور أن يكرم زائره
“Sesungguhnya rumah-Ku di bumi adalah
masjid-masjid,orang yang berkunjungke masjid ialah pemakmur masjid, bahagialah
hamba yang bersuci di rumahnya kemudian mengunjungi-Ku di rumah-Ku, maka hak
yang dikunjungi memuliakan yang berkunjung.
وعن
أنس رضي الله عنه
Dari
Anas R.A:
من
أسرج فى مسجد سراجا لم تزل الملائكة وحملة العرش تستغفر له مادام فى ذلك المسجد
ضوءه
“Siapa saja yang menerangi masjid dengan lampu (memasang
lampu) di masjid senantiasa malaikat dan penanggung Arasy meminta ampun
untuknya selama cahaya lampu tetap di masjid tersebut.”
KEBERSIHAN
النظافة
إعلم أن
نظافة البدن والثوب والمكان مطلوبة شرعا فينبغي للإنسان تنظيف بدنه متعهدا
شعر رأسه بالتسريح والدهن وأذنيه بالغسل والمسح وفاه : فمه بالمضمضة والسواك
وأنفه بالإستنشاق والإستنشار وأظافره بغسل ما تحته
Ketahuilah!
Sesungguhnya kebersihan badan, pakaian dan tempat itu dituntut syara’. Sudah
selayaknya manusia membersihkan badannya, menyisir rambut dan meminyakinya,dan
membasuh dua telinga, membersihkan mulut dengan berkumur-kumur dan bersiwak
(menyikat gigi), dan memasukkan air ke hidung serta menyemburkannya kembali,
dan membersihkan kuku dengan cara membasuh sesuatu yang ada di bawah kuku.
وقد كان
النبي صلى الله عليه وسلم يدهن رأسه ويسرح شعره وينبغي له أيضاً تنظيف ثوبه
بالماء وحده أو مع الصابون إن احتاج إلى ذلك وكذلك ينبغي له تنظيف مكانه
وذلك لما فى النظافة من حفظ الصحة وذهاب الهموم وإقبال السرور ورضا العشير
وإظهار نعمة الله تعالى
Adalah
Nabi SAW meminyaki dan menyisir rambutnya. Dan sebaiknya menyuci pakaian
memakai air saja atau dengan sabun jika diperlukan. Dan demikian juga
membersihkan tempat, sebab manfaat kebersihan memelihara kesehatan, melenyapkan
kesusahan, mendatangkan kegembiraan, menyenangkan teman-teman dan menampakkan
nikmat Allah.
Allah
berfirman:
وَأَمَّا
بِنِعۡمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثۡ
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu
siarkan.”(Adl-Dluha : 11)
JUJUR
DAN DUSTA
الصدق والكذب
الصدق
: هو الإخبار بما يطابق الواقع ، والكذب : هو الإخبار بما لا يطابقه
Jujur adalah menyampaikan sesuatu sesuai kejadian,
sedangkan dusta adalah menyampaikan berita tidak sesuai kejadian.
وأسباب الصدق
: العقل والدين والمرؤة لأن العقل يدرك منفعة الصدق ومضرة الكذب فلا يرضى
صاحبه لنفسه المضرة فيلتزم الصدق ولأن الدين يأمر بالصدق وينهى عن ضده
وكذلك صاحب المروءة لا يرضى لنفسه إلا الصدق لأنه يطلب التحلى بجميل الخصال
ولا جمال فى الكذب
Sebab-sebab
jujur: akal, agama, muru-ah (berani, punya rasa malu) karena akal mendapatkan
manfaat kejujuran dan mudarat dusta, maka dia tak ingin dirinya ada dalam
bahaya, diapun selalu bersikap jujur, sedangkan agama memerintahkan berlaku
jujur, menjauhi lawannya, demikian juga orang yang punya rasa malu, tidak ridha
dirinya kecuali berlaku jujur, sebab kejujuran menuntut berhias perkara terpuji
dan tiada kebaikan pada dusta.
وسبب
الكذب : إرادة جلب النفع وإرادة دفع الضرر لأن الإنسان قد يرى فى الكذب السلامة
العاجلة فيأتيه ، ويرى فى الصدق ضدها فلا يأتيه
Sebab
dusta: ingin menarik manfaat dan menolak bahaya, sebab manusia kadang-kadang
melihat pada dusta ada keselamatan segera (instant) maka diapun berdusta, dan
melihat pada berlaku jujur lawannya, diapun tak melakukannya.
وضرر
الكذب يعود إلى صاحبه فيحتقر وتضيع الثقة به ويسترذل فى الدنيا ويعاقب فى
الآخرة ، ويعود إلى غير صاحبه لأن الكذاب يعد غيره خيرا ثم يخلفه فتنكسر
نفسه لخيبة رجائه ولأنه يستسهل الغيبة والنميمة فيبعث الناس بسبب ذلك على
التباغض والتخاصم وكفى الكذب مذمة قول الله عز وجل
Bahaya dusta berbalik ke pemiliknya, dia akan
diremehkan serta tidak dipercaya lagi, pendusta dihinakan di dunia, disiksa di
akhirat, dusta juga berefek untuk orang lain, karena pendusta berjanji dengan
orang lain akan suatu kebaikan kemudian mengingkarinya sehingga menyakiti hati
orang tersebut akibat hilang harapannya, akhirnya timbullah ghibbah (gossip),
adu domba, sehingga tergeraklah manusia dalam kemarahan dan permusuhan.
Cukuplah
celaan dusta dengan firman
Allah :
إِنَّمَا
يَفۡتَرِي ٱلۡكَذِبَ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بَِٔايَٰتِ ٱللَّهِۖ
وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡكَٰذِبُونَ
“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan,
hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka
itulah orang-orang pendusta.”(An-Nahl : 105)
وقوله
صلى الله عليه وسلم
Dan
Sabda Nabi SAW:
إذا
كذب العبد كذبة تباعد عنه الملك ميلا من نتن ما جاء به
“Apabila berdusta seorang hamba akan satu dusta, menjauhlah malaikat
satu mil karena bau busuk merebak dari pendusta.”
وكفى
الصدق ثناء قوله تعالى
Cukuplah
pujian untuk kejujuran firman Allah:
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَكُونُواْ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada
Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”
(At-Taubah : 119)
وقول
النبى صلى الله عليه وسلم
Dan
sabda Nabi SAW:
تحروا
الصدق وإن رأيتم أن فيه الهلكة فإن فيه النجاة
“Pilihlah kejujuran dan jika kamu lihat pada
kejujuran itu bahaya (kebinasaan), sesungguhnya pada kebenaran itu ada
keselamatan.”
AMANAH
الأمانة
الأمانة هى
القيام بحقوق الله تعالى وحقوق عباده فبها يكمل الدين وتصان الأعراض وتحفظ
الأموال لأن القيام بحقوق الله عبارة عن فعل المأمورات واجتناب المنهيات
Amanah:
menjaga (memelihara) hak-hak Allah dan hamba-Nya. Dengan amanah sempurnalah
agama, terpelihara kehormatan dan harta benda, sebab menjaga hak Allah berarti
ibarat daripada melakukan perintah dan menjauhi larangan.
والقيام بحقوق
عباده عبارة عن رد الودئع وترك التطفيف فى كيل أو وزن أو ذرع وترك إفشاء
الأسرار والعيوب وأن يختار لنفسه ما هو أصلح لها فى الدين والدنيا
Memelihara
hak-hak hamba berarti ibarat daripada mengembalikan barang titipan, tidak
mengurangi sukatan (takaran) dan timbangan atau ukuran (hasta). Tidak menyebarkan
rahasia-rahasia dan aib-aib. Memilih yang paling baik pada agama dan dunia.
قال
الله تعالى
Allah
SWT berfirman:
إِنَّ
ٱللَّهَ يَأۡمُرُكُمۡ أَن تُؤَدُّواْ ٱلۡأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهۡلِهَا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya.”(An-Nisa : 58)
وقال
النبي صلى الله عليه وسلم
Dan
telah bersabda Nabi SAW:
لا
إيمان لمن لا أمانة له ولا دين لمن لا عهد له
“Tiada iman
bagi orang yang tidak ada amanah (tidak dapat dipercaya) dan tiada agama orang yang tidak
memenuhi janji.”
وضد
الأمانة الخيانة وهى مخالفة الحق ينقص العهد فى السر
Lawan amanah itu adalah khianat. Khianat ialah menyimpang dari
kebenaran dengan mengingkari perjanjian secara tersembunyi.
ومضارها كثيرة
منها أن يوصف صاحبها بالغدر ونقص الدين وانحطاط الهمة ودناءة النفس ومنها
إعراض الناس عنه لإسأته إليهم وقطع يده إذا سرق منهم وبغض الله له وتعذيبه
إياه لأنه لم يراع ما كلفه به
Bahaya
khianat itu banyak, diantaranya disebut penghianat sebagai pembelot, kurang
agama, bercita-cita rendah, berjiwa kerdil. Diantaranya manusia menjauhinya
karena keburukan penghianat, di potong tangannya bila mencuri, murka dan azab
Allah buat penghianat akibat tidak menjaga sesuatu yang diwajibkan Allah.
قال
الله تعالى
Allah
SWT telah berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَخُونُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓاْ
أَمَٰنَٰتِكُمۡ وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”(Al-Anfal : 28)
MEMELIHARA
DIRI
العفة
العفة
هى صفة النفس تكفها عن المحرمات ورذائل الشهوات
’Iffah (memelihara diri) adalah sifat jiwa yang menjaga dari yang haram-haram dan syahwat
rendah.
وهى من
أشرف الخصال وأسماها وعليها يتفرع كثير من الفضائل كالصبر والقناعة والسخاء
والمسالمة والورع والوقار والرحمة والحياء فهى كنز من لا مال معه وتاج
من لا شرف له
’Iffah
(memelihara diri) perkara yang paling mulia dan tinggi, daripadanya bercabang
beragam kebaikan seperti sabar, qana’ah (merasa cukup dengan apa yang ada),
sakha' (pemurah), terlepas dari aib,
wara’ (memelihara diri dari makruh, lebih-lebih yang haram), sopan santun,
kasih sayang, rasa malu.’Iffah adalah simpanan orang yang tidak punya harta,
mahkota untuk yang tidak punya kemulian.
وسببها
انقطاع الطامع وترك الحرص على كسب المال والقناعة بما تدعوا إليه الضرورة
Sebab ’iffah: memutuskan ketamakan, tidak loba
mengusahakan harta dan qana’ah (merasa cukup, tidak butuh) pada dorongan
keinginan.
قال
الله تعالى
Allah
SWT telah berfirman :
يَحۡسَبُهُمُ
ٱلۡجَاهِلُ أَغۡنِيَآءَ مِنَ ٱلتَّعَفُّفِ
“Orang yang tidak tahu menyangka mereka orang
kaya karena memelihara diri dari minta-minta.”(Al-Baqarah : 273)
Rasullullah
bersabda:
طو
بى لمن هدى للإسلام وكان عيشه كفافا وقنع به
“Berbahagialah orang yang ditunjukkan bagi Islam
adalah kehidupannya mencukupi dan dia bersikap qana’ah(memadai / merasa cukup
dengan apa yang ada).”
KHARISMA
المروءة
المروءة
هى صفة تدعو إلى التمسك بمكارم الأخلاق ومحاسن العادات
Muru'ah atau kharisma ialah sifat yang mendorong
seseorang memegang kemuliaan akhlaq dan kebiasaan-kebiasaan baik.
وسببها علو
الهمة وشرف النفس فإن من كان علي الهمة شريف النفس كانت غايته إحراز المعالى
وإدراك الفضائل وابتناء المكارم وبذل الندى وكف الأذى
Sebab-sebabnya: Cita-cita tinggi, berjiwa mulia,
sesungguhnya orang yang bercita-cita tinggi lagi berjiwa mulia akan
menghasilkan menjaga ketinggian, mendapatkan semua kebaikan, membangun
kemulian, murah hati, mencegah bahaya.
وهى
عنوان العفة والنزاهة والصيانة ولذلك لا يرى صاحب المروءة إلا تقيا بعيدا
عن المطامع راضيا بما قسمه الله له غير ناظر إلى ما فى أيدى الناس
Muru'ah adalah tanda ‘iffah (memelihara diri), suci
dari yang tidak baik, terpelihara, karena itu tidak terlihat pada orang yang
memiliki muru'ah (kharisma) kecuali ketaqwaan, jauh dari tamak, dan ridha
dengan apa yang dibagi oleh Allah untuknya, tiada melihat apa yang ada di
tangan manusia.
ومما
يدل على مدح المروءة قول النبي صلى الله عليه وسلم
Dan
diantara yang menunjuki atas
terpujinya muru'ah adalah hadits Nabi SAW :
إن
الله يحب معالى الأمور وأشرفها
“Sesungguhnya Allah mencintai urusan-urusan
yang tinggi dan paling mulia.”
SANTUN
الحلم
الحلم
هو صفة تحمل صاحبها على ترك الإنتقام ممن أغضبه مع قدرته على ذلك
Hilm (santun, tidak cepat marah) adalah sifat yang
membawa pemiliknya kepada tidak membalas orang yang membuatnya marah padahal
dia mampu untuk membalasnya.
وسببها
: رحمة الجهال أو الترفع عن المشاركة أو الإستحياء من جزاء الجواب أو
التفضل على المسىء أو رعاية نعمة سابقة أو المكر وتوقع الفرص وذلك لأن
الترفع عن المشاركة من شرف النفس وعلو الهمة والإستحياء من صيانة النفس وكمال
المروءة ورعاية النعمة السابقة من الوفاء والمكر وتوقع الفرص من الدهاء لأن
من ظهر غضبه قل كيده
Sebab-sebab
santun: Menyayangi orang-orang bodoh, tidak mencaci maki, malu memberi jawaban,
ramah pada orang yang berbuat jahat, menjaga nikmat yang lalu, diplomatis,
menanti peluang.
Tidak mencaci maki sebagian dari berjiwa mulia dan tinggi cita-cita.
Malu sebagian dari memelihara jiwa dan sempurna kharisma.
Memelihara nikmat yang lalu sebagian dari menyempurnakan janji.
Diplomatis dan melihat peluang sebagian dari kecerdikan.
Sebab
seseorang yang menampakkan kemarahan itu sedikit caranya.
قال
النبي صلى الله عليه وسلم
Telah
bersabda Nabi SAW:
إن
الله يحب الحي الحليم ويبغض الفاحش البذئ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang mempunyai rasa malu,
santun, dan murka akan orang yang berbuat keji dan cabul.”
PEMURAH
السخاء
السخاء
هو بذل المال من غير مسألة ولا استحقاق
Pemurah: Memberikan harta tanpa diminta dan menuntut
hak.
وهو فضيلة
مستحسنة وخصلة محمودة لما فيه من ارتباط القلوب واجتماعها فيعظم الإنتفاع
ويعم الإرتفاق فقد كان صلى الله عليه وسلم يعطي عطاء من لا يخشى الفقر
وفى الحديث قال جبريل قال الله تعالى
Pemurah adalah kebaikan utama dan perkara terpuji
karena mengikat dan menyatukan semua hati, besar manfaat dan faedahnyapun
menyeluruh.
Adalah Nabi SAW memberikan pemberian orang yang
tidak takut fakir.
Dalam sebuah hadits bersabda Nabi SAW: Telah
berkata Jibril, telah berfirman Allah SWT:
هذا
دين ارتضيته لنفسى لايصلحه الا السخاء وحسن الخلق فأكرموه بهما ما استطعتم
“Agama ini Aku ridhai untuk Diri-Ku, tidak layak agama kecuali
buat pemurah dan bagus akhlak, maka muliakanlah agama dengan keduanya
semampumu.”
RENDAH DIRI
التواضع
التواضع هو
خفض الجناح وإلانة الجانب من غير خسة ولا مذلة والمقصود منه إعطاء كل ذى حق
حقه فلا يرفع وضيعا عن درجته ولا ينزل شريفا عن مقامه وهو من أسباب الوفاة
ودواعى الشرف قال النبي صلى الله عليه وسلم
Tawadhu’: Merendahkan diri dan berhati lembut tanpa
menghinakan diri.
Tujuan Tawadhu’ ialah memberikan tiap-tiap yang
punya hak akan haknya, tidak mengangkat derajat orang hina dari derajatnya, dan
tidak menurunkan yang mulia dari kedudukannya.
Tawadhu’ adalah sebagian dari sebab-sebab
bermartabat tinggi, dan mengantarkan ketempat kemuliaan.
Telah
bersabda Nabi SAW :
من
تواضع لله رفعه
“Seseorang yang Tawadhu’ (rendah diri)
karena Allah, Allah akan meninggikannya.”
BERJIWA
BESAR
عزة النفس
عزة
النفس هي صفة بها يجعل الإنسان نفسه فى منازل الرفعة والإحترام
Berjiwa besar ialah sifat yang menempatkan manusia
pada tempat tinggi dan mulia.
وسببها
معرفة الإنسان قدر نفسه
Sebab berjiwa besar adalah manusia mengenal ukuran
dirinya.
وثمرتها
التجمل والصبر على مكاره الدهر وترك إظهار الإحتياج وتعظيم الناس له وإحسان الله
إليه
Hasil dari berjiwa besar adalah melakukan kebaikan,
sabar pada masa susah, tidak melahirkan hajat (tidak menampakkan kebutuhan
kepada orang lain), manusia memuliakannya, mendapat balasan kebaikan dari
Allah.
قال
الله تعالى
Allah
berfirman:
وَلِلَّهِ
ٱلۡعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِۦ وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ
“Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi
Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin.”(Al-Munafiqun: 8)
وقال
النبي صلى الله عليه وسلم
Dan
telah bersabda Nabi SAW:
رحم
الله امراء عرف قدر نفسه
“Allah mengasihi orang yang mengenal ukuran dirinya.”
DENDAM
الحقد
الحقد
هو إضمار السوء والحرص على الإيذاء
Dendam: Menyembunyikan keburukan, sangat
berkeinginan untuk menyakiti.
وسببه : الغضب
ويتبعه ثمان خصال مجرمة وهى حسد المحقود عليه والشماتة بمصيبته وهجره
وإن تودده والإعراض عنه استصغارا له والتكلم فيه بالفحش كاغتيابه وإفشاء
سره ومحاكاته استهزاء به وإيذاءه بما يؤلم بدنه ومنعه حقه كأن لا يقضيه
دينه ومما يدل على ذم الحقد قول النبي صلى الله عليه وسلم
Sebab dendam: Marah, mengiringinya delapan perkara
yang diharamkan, yaitu: dengki kepada orang yang di dendaminya, mencela bila
terjadi musibah, menjauhi orang yang dia menaruh dendam padanya walau dia
memohon belas kasihan, berpaling dan meremehkannya dan mengomonginya dengan
keji seperti menggosip dan menyebarkan rahasianya, menceritakannya dengan cara
mengolok-olok, menyakiti tubuh dan mencegah haknya seperti tidak membayar
hutang kepadanya (setelah berhutang).
Dalil
bahwa dendam dicela adalah
sabda Nabi SAW:
المؤمن
ليس بحقود
“Orang mukmin itu bukan pendendam.”
DENGKI
الحسد
الحسد
هى تمنى زوال النعمة عن الغير
Dengki: Keinginan (cita-cita) melenyapkan nikmat
orang lain.
وأما
تمنى مثل ما للغير فيسمى غبطة وليست بمذمومة بل هى مطلوبة لأنها سبب لاكتساب
الخصال الحميدة
Adapun cita-cita ingin menjadi seperti orang lain
disebut ghibtah (gemar, menaruh hati), hal ini tidak dicela bahkan dianjurkan
sebab rasa gemar akan membentuk sifat-sifat terpuji.
ولذا
قال صلى الله عليه وسلم
Karena demikian Nabi SAW pun bersabda :
المؤمن
يغبط والمنافق يحسد
“Mukmin menaruh hati (gemar, ingin mencontoh orang
lain yang baik-baik) dan munafik itu pendengki.”
وأسباب
الحسد ثلاثة
Sebab-sebab kedengkian itu ada tiga:
الأول
- بغض المحسود لفضيلة ظهرت منه أو نعمة ساقها الله إليه
1.
Benci kepada orang yang di
dengki karena kelebihan yang nampak padanya atau nikmat yang dilimpahkan Allah
untuknya.
الثانى
- تفوق المحسود فى الفضل بحيث يعجز الحاسد عن الوصول إليه
2.
Orang yang di dengki lebih tinggi martabat, sedangkan si pedengki tidak mampu
mencapainya.
الثالث
- شح الحاسد بالفضائل فيحسد كل من ناله خير
3. Pelit si
pedengki atas kelebihan (potensi-potensinya) sehingga dia iri hati kepada
setiap orang yang lebih baik dari dirinya.
والذى يذهب
الحسد من القلوب التمسك بالدين وملاحظة ما فى الحسد من الضرر والرضا بالقضاء
والقدر ومما ورد فى ذم الحسد قول النبي صلى الله عليه وسلم
Obat penghilang dengki dari semua hati ialah berpegang pada agama, melihat pada
kedengkian ada kemudharatan dan ridha qadha dan qadar(ketentuan) Allah.
Dalil
bahwa dengki di cela adalah hadits Nabi SAW:
الحسد
يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب
“Kedengkian memakan kebaikan-kebaikan seperti api memakan kayu bakar.”
MENGUMPAT
الغيبة
الغيبة
هى ذكر أخيك بما يكره ولو فى وجهه كقولك فلان أعرج أو فاسق أو فقير أو قصير الثياب
تريد بذلك تنقيصه
Mengumpat (gossip): Menyebut saudaramu dengan
sesuatu yang di benci walaupun itu dihadapannya seperti ucapan: Si Anu pincang atau fasik, fakir,
berpakaian pendek yang kamu maksud demikian buat menguranginya.
وأسبابها ثمانية
الحسد وشفاء الغيط وإرادة الترفع والمبادرة إلى تعطيل المؤذى عن الوصول
إلى مراده والقصد إلى تبرئة النفس ومجملة الرفقاء والهزل والإستهزاء
Sebab-sebab timbulnya gossip delapan perkara:
dengki, memuaskan rasa sakit hati, keinginan mengangkat kedudukannya,
menggagalkan tujuan orang yang dia sakiti sebelum tercapai, tujuan melepaskan
diri, berpura-pura baik pada kawan-kawan, bersenda gurau dan mengolok-olok.
وليس من
الغيبة لوم المقصر على تقصيره وإرشاده إلى ما فيه مصلحة لأن الله عز وجل
لم ينه عن النصيحة ولكنه نهى عن الغيبة وبالغ فى الإنكار عليها فقال
Dan bukan gossip bila menegur orang lalai dari
kelalaianya, dan menunjuki kepada kebaikan.Karena Allah tidak mencegah
menyampaikan nasehat, tetapi Allah melarang ghibah, maka Allah berfirman:
وَلَا
يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن يَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ
مَيۡتٗا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ
“Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah
mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.”(Al-Hujarat : 11)
ADU
DOMBA
النميمة
النميمة
هى نقل أقوال الناس أو أعمالهم أو أحوالهم إلى الغير على وجه الإفساد
Adu domba: Memindahkan semua perkataan, perbuatan,
hal-hal (kondisi) manusia kepada orang lain yang tujuannya merusak.
والباعث
عليها إما إرادة السوء بالمنقول عنه أو إظهار الحب للمنقول إليه أو التفريج فى
الحديث أو الخوض فى الفضول
Pendorongnya adakalanya maksud buruk dari orang
yang dipindahkan (pemilik berita) atau menampakkan cinta kepada orang yang
dipindahkan padanya (penerima berita), menghambur-hamburkan omongan atau
berbicara sia-sia.
والذى
يكف الإنسان عن النميمة علمه بأنها تدعو إلى التقاطع وإيقاد نار العداوة واستحقاق
العقاب قال النبي صلى الله عليه وسلم
Yang mencegah manusia dari mengadu domba ialah
menyadari bahwa adu domba tersebut bisa memutuskan tali persaudaraan,
menyalakan api permusuhan dan mendapatkan siksa.
Telah
bersabda Nabi Muhammad SAW:
إن
احبكم الى الله الذين يألفون ويؤلفون وإن أبغضكم إلى الله المشاءون بالنميمة
المفرقون بين الإخوان
“Allah paling cinta kepadamu yaitu orang-orang yang
mencintai orang lain dan orang lain mencintai mereka, dan orang yang paling
Allah murkai di antara kamu adalah mereka yang berjalan membawa gossip
(menyebarkan isu, adu domba), yang mencerai beraikan diantara saudara.”
وقال
النبي صلى الله عليه وسلم
Dan
Nabi SAW bersabda:
لايدخل
الجنة نمام
“Tidak masuk surga para pengadu domba.”
SOMBONG
الكبر
الكبر
هو استعظام النفس ورؤية قدرها فوق قدر الغي
Sombong adalah menilai diri lebih besar dan
melihat derajatnya di atas orang lain.
ومفاسده كثيرة
منها أنه يؤذى الغير ويقطع حبال المودة ويفرق القلوب ويحمل الناس على
بغض صاحبه واتفاقهم على أذاه ومنها أن صاحبه لا ينقاد إلى الحق ولا يكظهم
الغيظ ولا يتلطف فى النصح
Kerusakan sombong itu banyak sekali.
Diantaranya: Menyakiti orang lain, memutuskan
tali-tali kasih sayang (persaudaraan), memisahkan diantara hati, membuat orang
marah dan sepakat untuk menyakitinya.
Dan diantaranya: Orang yang sombong itu tidak
tunduk kepada kebenaran dan memendam kebencian dan tidak lembut dalam
menyampaikan nasehat.
وكفى
الكبر مذمة قول النبي صلى الله عليه وسلم
Cukuplah
cela takabbur oleh sabda Nabi SAW:
لايدخل
الجنة من كان فى قلبه مثقال ذرة من الكبر
“Tidak akan masuk surga, seseorang yang ada pada
hati seberat debu (atom) takabbur.”
ومن
عرف أنه مخلوق من نطفة وأنه صائر إلى جيفة هان عليه أن يترك الكبر الذى سببه العجب
Seseorang menyadari (mengenal) bahwa dia diciptakan
dari setetes mani dan akan menjadi bangkai, mudahlah dia meninggalkan sombong
yang penyebabnya adalah ‘ujub (merasa bangga pada kemampuan diri sendiri).
TERTIPU
الغرور
الغرور
هو سكون النفس إلى ما يوافق الهوى ويميل إليه الطبع بسبب شبهة شيطانية
Tertipu: Tenang jiwa pada sesuatu yang sesuai
keinginan dan condong tabi’at kepadanya sebab syubhat syaitan (kesamaran
fatamorgana syaitan).
وهو
نوعان
Tertipu
ada dua pembagian:
الأول
- غرور أهل الكفر الذين اشتروا الحياة الدنيا بالآخرة
1. Tertipu
orang-orang kafir yang menukar
kehidupan dunia dengan akhirat.
فمنهم
من سكن إلى الدنيا وزخرفها وأنكر البعث هو إحياء الله تعالى الخلق بعد موتهم
Diantara mereka yaitu orang yang tenang pada dunia
dan hiasannya dan mengingkari hari kebangkitan, yaitu dihidupkan kembali oleh
Allah akan makhluk sesudah kematian.
ومنهم
من اغتر بسيادته فى الدنيا فظن أنه على فرض الميعاد والرحمة يكون أولى بهما
Dan sebagian daripada mereka itu: Orang-orang yang
tertipu dengan kepemimpinan di dunia, dia menyangka bahwa dirinya yang paling
baik pada menempati janji dan kasih sayang.
الثانى
- غرور العصاة من المؤمنين
2. Tertipu
pelaku maksiat dari kalangan orang mukmin.
فمنهم
من لم يعمل اغترارا بسعة عفو الله تعالى أو اعتمادا على طاعة الأباء أو على كثرة
العلم
Diantara mereka adalah orang yang tidak beamal
sebab tertipu dengan keluasan ampunan Allah, atau berpegang atas ketaatan
bapaknya, atau pada banyaknya ilmu.
ولم
يدر الأول أن الرغبة فى الشيء من غير أخذ فى أسبابه طمع مذموم
Tidak menyadari oleh golongan pertama (yaitu:
yang tidak beramal) bahwa suka pada sesuatu tanpa mengambil (menjalani)
sebab-sebabnya ialah kerakusan tercela.
ولم
يذكر الثانى قوله تعالى
Dan tiada mengingat oleh golongan yang kedua
(yaitu: yang berpegang pada keshalehan orang tua) akan firman Allah:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ
ٱتَّقُواْ رَبَّكُمۡ وَٱخۡشَوۡاْ يَوۡمٗا لَّا يَجۡزِي وَالِدٌ عَن
وَلَدِهِۦ وَلَا مَوۡلُودٌ هُوَ جَازٍ عَن وَالِدِهِۦ شَيًۡٔاۚ إِنَّ وَعۡدَ
ٱللَّهِ حَقّٞۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم
بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu
hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan
seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya
janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia
memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam
(mentaati) Allah.”(Luqman : 33)
ولم
يتنبه الثالث إلى أن العلم بلا عمل كالشجر بلا ثمر
Dan tidak menyadari oleh golongan yang ketiga
(yaitu: yang berpegang pada banyaknya pengetahuan) bahwa sesungguhnya ilmu
tanpa amal laksana pohon tidak berbuah.
ومنهم
من اغتر بكثرة عبادته فظن أنه أحق بالعفو من غيره ولم يدر أن هذا مذهب لإخلاصه
مغوت لثواب أعماله
Dan diantaranya ada juga orang yang tertipu dengan
banyak ibadahnya, dia menyangka lebih berhak mendapat keampunan Allah
dibandingkan orang lain, dan dia tidak menyadari bahwa inilah yang melenyapkan
keikhlasannya dan pahala amalnya.
ومنهم
من غرته كثرة المال فظن أنه بذالك يفوق غيره فمال إلى زخرف الدنيا ونسي فضل الله
عليه
Dan sebagian lagi orang yang tertipu dengan
banyaknya harta, dia menyangka bahwa hartanyalah yang membuatnya lebih tinggi
dari orang lain, dia amat menyukai hiasan dunia dan lupa pada karunia Allah.
ومن
معايب الغرور أنه يولد الكبر الذى سبق أنه يمنع صاحبه دخول الجنة
Diantara aib tertipu ialah timbulnya rasa sombong
yang telah disebutkan pada pembahasan yang telah lewat bahwa orang sombong
tidak masuk surga.
ANIAYA
الظلم
الظلم
هو الخروج عن حد الإعتدال بالتقصير أو تجاوز الحد فيشمل جميع المعاصى ويعم أنواع
الرذائل
Aniaya: Keluar dari batasan keseimbangan disebabkan
kelalaian (tidak perhatian) atau melampaui batas. Aniaya mengandung semua
maksiat dan kehinaan (keburukan).
وصاحبه
إما ظالم لنفسه أو ظالم لغيره
Orang yang menganiaya itu adakala menganiaya untuk dirinya atau pada orang
lain.
فظلم
النفس عبارة عن التقصير فى طاعة الله تعالى أو ترك الإيمان
Menganiaya diri sendiri yaitu diibaratkan dengan
lalai pada menaati Allah SWT atau tidak beriman.
وظلم
الغير عبارة عن التفريط فى حقه كإيذاء الجار وإهانة الضيف وافتراء الكذب والغيبة
والنميمة قال النبي صلى الله عليه وسلم
Menganiaya kepada orang lain itu adalah ibarat dari
meremehkan hak orang lain seperti menyakiti tetangga, menghina tamu, berdusta,
bergosip, mengadu domba
.
Telah
bersabda Nabi SAW:
الظلم
ظلمات يوم القيامة
“Aniaya akan menjadi kegelapan di hari kiamat.”
وفى
الحديث القدسي
Dan
pada hadits Qudsi :
يا
عبادي إني حرمت الظلم على نفسى وجعلته بينكم محرما فلا تظالموا
“Wahai hamba-Ku. Aku haramkan penganiayaan
pada diri-Ku, dan Ku jadikan diantaramu haram, maka janganlah kamu berbuat
aniaya.”
‘ADIL
العدل
العدل
هو التوسط فى الأمور والسير فيها على وفق الشريعة
’Adil: Seimbang pada semua urusan dan menjalankannya sesuai dengan Syari’at.
وهو
نوعان
‘Adil ada dua bagi:
الأول
- عدل الإنسان فى نفسه وهو أن يسلك سبيل الإستقامة
1.
Manusia ’adil pada dirinya yaitu berjalan di jalur Istiqamah.
الثانى
- عدله مع غيره وهو ثلاثة أقسام
2.
’Adil kepada orang lain, dibagi tiga lagi:
عدل
السلطان فى رعيته باتباع الميسور وإعطاء كل ذى حق حقه
à1. ’Adil raja
pada rakyatnya lewat memberi kemudahan dan memberikan setiap orang yang
mempunyai hak akan haknya.
عدل
الرعية مع السلطان والتلميذ مع أستاذه والولد مع والديه بإخلاص الطاعة
à2. Rakyat ’adil
pada Sultan (pemimpin), murid pada guru, anak pada dua orang tuanya, yaitu
dengan taat secara ikhlas (tulus).
عدل
الإنسان مع أمثاله بترك التكبر عليهم وكف الأذى عنهم
à3. Manusia ’adil
sesama sebaya (sederajatnya) dengan tidak sombong dan tidak menyakiti mereka.
قال
الله تعالى
Telah berfirman Allah SWT:
۞إِنَّ ٱللَّهَ
يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ
ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu
agar kamu dapat mengambil pelajaran.”(An-Nahl : 90)
أما
العدل فقد عرفته
Tentang ’adil telah kamu ketahui!
وأما
الإحسان فهو كما فى الحديث
Sedangkan ihsan seperti tercantum pada hadits Nabi
SAW:
أن
تعبد الله كأنك تراه
Kamu sembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya.
وهذا
كمال الإيمان ونهاية الإذعان
Inilah iman paling sempurna dan puncak keyakinan.
قال مؤلفه
حفظ الله قد تم تبييض هذا الكتاب عصر يوم الجمعة المبارك السادس والعشرين
من شهر جمادى الأولى سنة تسع وثلاثين وثلثمائة وألف من هجرة سيدنا محمد
صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه وسلم
Berkatalah
pengarang semoga Allah menjaganya:
Sungguh
telah selesailah kitab yang
berlembaran putih ini pada hari Jum’at yang penuh berkah pada 26 Jumadil Ula
Tahun 1339 Hijriah Penghulu kita Muhammad SAW, semoga Allah merahmati dan
melimpahkan kesejahteraan untuk beliau, keluarga dan sahabatnya.
يا
طالب الأخلاق هاك مؤلفا
بنيت
مقاصده على التحرير
واعلم
بأن المرء ليس بمدرك
من
أمره شئا بلا تيسير
Wahai penuntut akhlaq, ambillah karangan yang
berdasarkan atas tujuan-tujuannya.
Dan ketahuilah bahwa manusia tidak mendapatkan
suatu hal tanpa dimudahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar