Halaman

Selasa, 12 Januari 2021

Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia

Materi daring (Pertemuan kedua) PPKn Kelas 8 MTsN 1 Malang

Kebangkitan Nasional Indonesia adalah periode pertama abad ke-20, di mana rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai “orang Indonesia”. Masa ini ditandai dengan peristiwa berdirinya organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional berbentuk modern, yaitu organisasi Budi Utomo (20 Mei 1908). Dikatakan sudah modern karena:

a.   Organisasi tersebut mempunyai pengurus yang tetap

b.   Adanya program kerja

c.   Ada anggota

d.   Ada tujuan

 


Secara garis besar faktor pendorong Kebangkitan Nasional meliputi dua faktor, yaitu; faktor internal (dari dalam) dan faktor eksternal (dari luar).

 

1.  Faktor internal (dari dalam) adanya kebangkitan nasional adalah:

a.  Penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat penjajahan.

b.  Kenangan kejayaan masa lalu, seperti pada masa kerajaan Sriwijaya maupun  Majapahit

c.   Munculnya kaum intelektual yang menjadi pemimpin gerakan.

 

2.  Faktor eksternal (dari luar) adanya kebangkitan nasional adalah:

a.  Timbulnya paham-paham di Eropa, seperti: nasionalisme, liberalisme, dan sosialisme.

b.  Munculnya gerakan-gerakan baru karena adanya kebangkitan nasional di Asia pada masa itu. Contohnya: gerakan Kongres Nasional India, gerakan Turki Muda, dan sebagainya.

c.   Kemenangan Jepang atas Rusia pada perang Jepang-Rusia yang menyadarkan negara-negara di Asia untuk melawan negara barat.

 

Adapun tokoh penting yang memelopori Kebangkitan Nasional, antara lain:

1.   dr. Soetomo

2.   Dr. Tjipto Mangunkusumo

3.   RM.Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara)

4.   Dr. Douwes Dekker

5.   Wahidin Soedirohusodo

 

Menurut Dr Wahidin Soedirohusodo yang merupakan dokter lulusan STOVIA menyadari bagaimana terbelakang dan tertindasnya rakyat akibat penjajahan Belanda. Salah satu cara untuk membebaskan diri dari penjajahan, rakyat harus cerdas, maka dari itu seluruh rakyat diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pengajaran serta memupuk kesadaran kebangsaan. Beliau juga menggagas perlunya mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan Dokter Wahidin Soedirohusodo disambut baik oleh para pelajar STOVIA, maka pada tanggal 20 Mei 1908 lahirlah organisasi Budi Utomo.

Budi Utomo berasal berasal dari kata Sansekerta, yaitu:

·      Bodhi atau Bhudi berarti keterbukaan jiwa, pikiran, kesadaran, akal, pengadilan, daya untuk membentuk dan menjunjung konsepsi dan ide-ide umum.

·    Utomo berasal dari kata utama, yang dalam bahasa Sansekerta berarti tingkat pertama, atau sangat baik.

 

Program Budi Utomo adalah mengusahakan perbaikan pendidikan dan pengajaran yang lebih bersifat sosial, yang pada awalnya terbatas pada Pulau Jawa dan Madura.

 

Budi Utomo mengadakan Kongres pertama pada tanggal 5 Oktober 1908 di Yogyakarta, yang berhasil menetapkan;

1.    tujuan organisasi, yaitu: kemajuan yang harmonis antara bangsa dan Negara, terutama dalam memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, dagang, teknik, industry, dan kebudayaan.

2.    Ketua terpilih Budi Utomo adalah R.T. Tirtokusumo, kemudian menetapkan tujuannya, yaitu menyadarkan kedudukan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dan penduduk Hindia seluruhnya tanpa melihat keturunan, kelamin, dan agama.

 

Besarnya pengaruh pergerakan Budi Utomo dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, sehingga presiden Soekarno mencanangkan pada tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan nasonal. Dengan lahirnya organisasi pertama yaitu Budi Utomo, maka bermuncullah pergerakan / organisasi lainnya, seperti:

 

1. SDI (Sarikat Dagang Islam) tahun 1909, didirikan oleh H.Samanhudi, yang pada akhirnya berubah sebagai gerakan politik dan berganti menjadi SI (Serikat Islam) tahun 1919, yang dipimpin oleh H.O.S.Tjokroaminoto



2.  Indische Partij tahun 1912, yang dipimpin oleh Tiga Serangkai, yaitu:

·      Douwes Dekker

·      dr. Cipto Mangunkusumo

·      R.M.Suwardi Suryaningrat



3. PNI (Partai Nasional Indonesia) tahun 1927, didirikan oleh Soekarno, Tjipta Mangunkusumo, S. Budhyarto Martoatmodjo  



4.  Trikoro Darmo, tahun 1915 didirikan oleh R. Satiman Wiryosanjoyo, tujuan Trikoro Darmo adalah:

a.  Menambah pengetahuan umum bagi anggotanya

b.  Membangkitkan dan mempertajam peranan bahasa dan budaya

c.   Mempererat tali persaudaraan antar siswa-siswi bumi putra pada sekolah menengah dan kejuruan.

Trikoro Darmo berubah namanya menjadi Jong Java, pada kongres pertama di Solo, tgl 12 Juni 1918.



5.  Jong Sumateranen Bond, didirikan di Jakarta, tahun 1917 (Moh.Yamin, Moh. Hatta, bahder Johan)

6.  Jong Ambon, Jong Minahasa, Jong Celebes, didirikan tahun 1918 (Sam Ratulangi).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar