Halaman

Tampilkan postingan dengan label sda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sda. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 Agustus 2021

Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia

Indonesia dikenal sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang sangat besar. Indonesia juga dikenal sebagai negara maritim dengan potensi kekayaan maritim yang sangat besar. Sebagaian besar wilayah Indonesia merupakan lautan, sehingga selain kekayaan sumber daya alam didarat juga kekayaan sumber daya alam laut yang tidak kalah besarnya.
 

A. Pengertian Sumber Daya Alam (SDA)

Adalah  semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat dipakai untuk kepentingan hidupnya. Bahan tersebut dapat berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

B. Pengelompokan Sumber Daya Alam (SDA)

Sumber daya alam dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa hal berikut.

a. Berdasarkan Kemungkinan Pemulihannya  : 

1) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) yaitu sumber daya yang dapat tersedia kembali dalam  waktu yang cepat sehingga tidak dapat habis. sumber daya yang dapat tersedia kembali dalam  waktu yang cepat sehingga tidak dapat habis. Contoh : hewan, tumbuhan, air dan udara.

2)    sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) yaitu sumber daya alam yang pembentukannya berlangsung sangat lambat dalam waktu jutaan atau ratusan juta tahun. Oleh karena itu, jumlahnya relatif tetap atau berkurang karena dimanfaatkan dan akhirnya pada saatnya nanti akan habis. Contoh: minyak bumi, gas alam, batu bara, dan bahan tambang lainnya.

   b. Berdasarkan Materinya

1) sumber daya alam organik (hayati), materi atau bahannya berupa jasad hidup, yaitu tetumbuhan dan hewan. Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya alam organik antara lain kehutanan, pertanian, peternakan, dan perikanan.

2) sumber daya alam anorganik  Sumber daya alam anorganik (nonhayati), materinya berupa benda mati seperti benda padat, cair, dan gas. Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya alam anorganik di antaranya pertambangan mineral,  tanah, batuan, minyak dan gas alam, dan energi.

c. Berdasarkan Habitatnya

1) sumber daya terestris  (daratan) adalah sumber daya yang , sebaga berhubungan dengan  tanah sebagai lahan untuk berbagai aktivitas penduduk bahan industri (keramik, genteng, dan lain-lain), dan segala sumber daya yang berasal dari darat.


2) Sumber daya alam akuatik   (perairan), sumber daya alam yang berhubungan dengan laut, sungai, danau, air tanah, air hujan, dan lain-lain.



B. Potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia

Potensi sumber daya alam Indonesia dilihat dalam beragam bentuk. Air, tanah, udara, batuan, hutan, bahan tambang, dan lain-lain merupakan bentuk-bentuk sumber daya alam.

1. Potensi Sumber daya Hutan

       Hutan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar yaitu mencapai 99,6 juta hektar atau 52,3% dari luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan yang besar tersebut, saat ini masih dapat dijumpai di Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra.

       Hasil hutan sebenarnya tidak hanya sekadar kayu. Dari hutan tropis yang dimiliki Indonesia juga dihasilkan buah-buahan dan obatobatan. Namun demikian, hasil hutan yang banyak dikenal penduduk adalah sebagai sumber kayu. Setidaknya terdapat 4000 jenis kayu yang 267 diantaranya merupakan kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Secara umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai berikut.

  • Kayu Keruing, Meranti, Agathis dihasilkan terutama di Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.
  • Kayu jati banyak dihasilkan di Jawa Tengah.
  • Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
  • Kayu Cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
  • Kayu Rasamala dan Akasia banyak dihasilkan di Jawa Barat.

Hutan memiliki banyak manfaat  atau fungsi, yaitu seperti berikut.

a) Tempat menyimpan air hujan dan kemudian mengalirkannya ke sungai-sungai dan danau sehingga pada musim kemarau  tidak mengalami kekeringan.

b) Tempat hidup bagi  fora dan  fauna yang menjadi sumber  makanan dan obat-obatan pada saat ini maupun pada masa yang akan datang.

c)  Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan karena air hujan  tidak langsung jatuh ke  tanah dan mengikis  tanah-tanah yang subur.

d)   Menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida  sehingga suhu bumi terkendali.

e)  Sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar hutan dari produk yang dihasilkannya. 

Jenis - jenis hutan

1.  Berdasarkan fungsinya ;

a.  Hutan produksi : hutan yang sengaja ditanam untuk diambil kayunya. Hasil hutan yang dimanfaatkan berupa kayu dan nonkayu. Hasil hutan non kayu adalah buah- buahan, getah dan resin, madu, rotan, terpentin, minyak kayu putih, damar, sagu, sutera, dan lain-lain. Hasil hutan berupa kayu ada dua, berupa kayu bulat dan kayu olahan.

b.  Hutan konservasi : hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemanya. Indonesia telah menetapkan sejumlah kawasan konservasi dalam bentuk taman nasional, suaka margasatwa, cagar alam dan taman hutan rakyat (tahura).



c.   Hutan lindung : hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk: Mengatur tata air, Mencegah banjir, Mengendalikan erosi, Mencegah intrusi laut, Memelihara kesuburan tanah.



2.  Berdasarkan Iklim :

a.  hutan gugur,



b.  hutan sabana,



c.   Hutan hujan tropis.



3.  Berdasarkan jenis tumbuhan

a.  hutan heterogen,



b.  hutan homogen,



c.   hutan mangrove,



4.  Berdasarkan proses terjadinya :

a.  hutan primer ( hutan alam ) ,

b.  hutan sekunder (Hutan buatan )

 

2. Potensi sumber daya Tambang

          a.    Minyak Bumi dan Gas



Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga.

Adapun sebaran penghasil minyak bumi dan gas di Indonesia dapat dilihat pada data berikut ini.

·        Sumatra : Pereula dan Lhokseumawe (Aceh Darussalam), Sungai Pakning dan Dumai (Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatra Selatan)

·       Jawa : Jati Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta (Jawa Timur), Cepu, Cilacap (Jawa Tengah).

·      Kalimantan : Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), Rantau, Tanjung, dan Amuntai (Kalimantan Selatan). Maluku : Pulau Seram dan Tenggara Papua : Klamono, Sorong, dan Babo

 

          b.    Batu Bara



Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Energi yang dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra.

Pertambangan batu bara di derah;

·           Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan Samarinda).

·     Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).

          c.    Bauksit



Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk industri keramik, logam, kimia, dan matulergi. Sebagian dari hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor. Bauksit ditambang di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).

           d.    Pasir Besi



Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas penambangan pasir besi sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).

           e.    Emas



Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan.

Emas ditambang di Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong).

           f.     Timah



Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan lain-lain. Aktivitas penambangan timah sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.

          g.    Tembaga




Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain-lain. Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.

           h.    Nikel



Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam. Nikel sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel adalah Papua dan Maluku.

           i.      Aspal



Aspal digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan. Aspal sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.

           j.      Mangan



Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan).

           k.    Belerang




Belerang sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia banyak ditemukan di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat.

          l.      Marmer



Marmer terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur. Suhu dan tekanan bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam bumi. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai rumah, dan lain-lain. Marmer sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar.

          m.  Yodium



Yodium digunakan sebagai bahan baku utama untuk larutan obat dalam alkohol, kesehatan, herbisida, industri desinfektan, serta digunakan dalam garam agar lebih sehat. Yodium sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Semarang (Jawa Tengah) dan Mojokerto (Jawa Timur).

 

3.  Potensi Sumber daya Air (Hidrosfer)



A.   Hidrosfer

Adalah lapisan air di permukaan bumi meliputi samudra, laut, sungai, danau, rawa, air tanah, DAS, dan uap air di atmosfer.

B.   Siklus Hidrologi

Air di bumi mempunyai jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut “Siklus Hidrologi”. Siklus ini diawali dari menguapnya air permukaan dan air tanah karena sinar matahari, membentuk awan menjadi hujan hingga turun kembali ke bumi.

Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

a. Siklus kecil / siklus pendek yaitu air laut yang menguap, terjadi kondensasi membentuk awan, kemudian menjadi hujan yang turun di laut.



b. Siklus sedang yaitu air laut dan air permukaan yang menguap, terkondensasi membentuk awan, dibawa angin ke daratan, turun sebagai hujan masuk ke tanah, selokan, sungai dan mengalir ke laut.



    c.    Siklus panjang / siklus besar yaitu sama dengan siklus sedang, hanya setetah terjadi kondensasi, titik-titik air terbawa angin ke tempat yang lebih tinggi sehingga menjadi kristal-kristal es. Kristat-kristal es tersebut masih terbawa angin ke puncak gunung, kemudian jatuh sebagai salju, terjadi gtetser, mengaIir ke sungai dan akhirnya kembali ke laut.