A. Pengertian Sumber Daya Alam (SDA)
Adalah semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam
yang dapat dipakai untuk kepentingan hidupnya. Bahan tersebut dapat berupa
benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Sumber daya alam dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa hal berikut.
a.
Berdasarkan
Kemungkinan Pemulihannya :
1) Sumber daya alam yang dapat
diperbaharui (renewable resources) yaitu
sumber daya yang dapat tersedia kembali dalam
waktu yang cepat sehingga tidak dapat habis. sumber daya yang dapat
tersedia kembali dalam waktu yang cepat
sehingga tidak dapat habis. Contoh : hewan, tumbuhan, air dan udara.
2)
sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui (unrenewable resources) yaitu
sumber daya alam yang pembentukannya berlangsung sangat lambat dalam waktu
jutaan atau ratusan juta tahun. Oleh karena itu, jumlahnya relatif tetap atau
berkurang karena dimanfaatkan dan akhirnya pada saatnya nanti akan habis.
Contoh: minyak bumi, gas alam, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
b.
Berdasarkan
Materinya
1) sumber daya alam organik (hayati), materi atau bahannya berupa jasad hidup, yaitu tetumbuhan dan hewan. Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya alam organik antara lain kehutanan, pertanian, peternakan, dan perikanan.
2) sumber daya alam anorganik Sumber daya alam anorganik (nonhayati), materinya berupa benda mati seperti benda padat, cair, dan gas. Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya alam anorganik di antaranya pertambangan mineral, tanah, batuan, minyak dan gas alam, dan energi.
c. Berdasarkan Habitatnya
1) sumber
daya terestris (daratan) adalah sumber
daya yang , sebaga berhubungan dengan
tanah sebagai lahan untuk berbagai aktivitas penduduk bahan industri
(keramik, genteng, dan lain-lain), dan segala sumber daya yang berasal dari
darat.
2) Sumber
daya alam akuatik (perairan), sumber
daya alam yang berhubungan dengan laut, sungai, danau, air tanah, air hujan,
dan lain-lain.
Potensi sumber
daya alam Indonesia dilihat dalam beragam bentuk. Air, tanah, udara, batuan,
hutan, bahan tambang, dan lain-lain merupakan bentuk-bentuk sumber daya alam.
1. Potensi Sumber
daya Hutan
Hutan Indonesia
memiliki potensi yang sangat besar yaitu mencapai 99,6 juta hektar atau 52,3%
dari luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan yang besar tersebut,
saat ini masih dapat dijumpai di Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra.
Hasil
hutan sebenarnya tidak hanya sekadar kayu. Dari hutan tropis yang dimiliki
Indonesia juga dihasilkan buah-buahan dan obatobatan. Namun demikian, hasil
hutan yang banyak dikenal penduduk adalah sebagai sumber kayu. Setidaknya
terdapat 4000 jenis kayu yang 267 diantaranya merupakan kayu yang memiliki
nilai ekonomi tinggi. Secara umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai berikut.
- Kayu Keruing, Meranti, Agathis dihasilkan terutama di Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.
- Kayu jati banyak dihasilkan di Jawa Tengah.
- Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
- Kayu Cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
- Kayu Rasamala dan Akasia banyak dihasilkan di Jawa Barat.
Hutan memiliki banyak manfaat atau fungsi, yaitu seperti berikut.
a) Tempat menyimpan air hujan dan
kemudian mengalirkannya ke sungai-sungai dan danau sehingga pada musim
kemarau tidak mengalami kekeringan.
b) Tempat hidup bagi fora dan
fauna yang menjadi sumber makanan
dan obat-obatan pada saat ini maupun pada masa yang akan datang.
c) Mencegah terjadinya erosi atau
pengikisan karena air hujan tidak
langsung jatuh ke tanah dan
mengikis tanah-tanah yang subur.
d) Menghasilkan oksigen dan menyerap
karbon dioksida sehingga suhu bumi
terkendali.
e) Sumber kehidupan bagi masyarakat,
khususnya masyarakat sekitar hutan dari produk yang dihasilkannya.
Jenis - jenis hutan
1. Berdasarkan
fungsinya ;
a. Hutan
produksi : hutan yang sengaja ditanam untuk diambil kayunya. Hasil hutan yang
dimanfaatkan berupa kayu dan nonkayu. Hasil hutan non kayu adalah buah- buahan,
getah dan resin, madu, rotan, terpentin, minyak kayu putih, damar, sagu,
sutera, dan lain-lain. Hasil hutan berupa kayu ada dua, berupa kayu bulat dan
kayu olahan.
b. Hutan
konservasi : hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok
pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemanya. Indonesia
telah menetapkan sejumlah kawasan konservasi dalam bentuk taman nasional, suaka
margasatwa, cagar alam dan taman hutan rakyat (tahura).
c. Hutan
lindung : hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem
penyangga kehidupan untuk: Mengatur tata air, Mencegah banjir, Mengendalikan
erosi, Mencegah intrusi laut, Memelihara kesuburan tanah.
2. Berdasarkan Iklim :
a. hutan gugur,
b. hutan sabana,
c. Hutan hujan tropis.
3. Berdasarkan
jenis tumbuhan
a. hutan heterogen,
b. hutan homogen,
c. hutan mangrove,
4. Berdasarkan
proses terjadinya :
a. hutan primer ( hutan alam ) ,
b. hutan
sekunder (Hutan buatan )
2. Potensi sumber daya Tambang
a.
Minyak Bumi dan Gas
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak
dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga.
Adapun sebaran penghasil minyak bumi dan gas di Indonesia dapat dilihat
pada data berikut ini.
· Sumatra : Pereula dan Lhokseumawe (Aceh Darussalam),
Sungai Pakning dan Dumai (Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatra
Selatan)
· Jawa : Jati Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo,
Delta (Jawa Timur), Cepu, Cilacap (Jawa Tengah).
· Kalimantan : Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu
dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), Rantau, Tanjung, dan Amuntai (Kalimantan
Selatan). Maluku : Pulau Seram dan Tenggara Papua : Klamono, Sorong, dan Babo
b.
Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang
telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Energi yang dihasilkan
batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah
tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu
kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain. Batu bara dapat
dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra.
Pertambangan batu bara di derah;
·
Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah Sungai
Berau dan Samarinda).
· Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto), Sumatra
Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).
c.
Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit
bermanfaat untuk industri keramik, logam, kimia, dan matulergi. Sebagian dari
hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan
sebagian lainnya diekspor. Bauksit ditambang di daerah Riau (Pulau Bintan) dan
Kalimantan Barat (Singkawang).
d.
Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen.
Aktivitas penambangan pasir besi sebagai potensi sumber daya tambang di
Indonesia dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok,
Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan
Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).
e.
Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan.
Emas ditambang di Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport,
Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam (Meulaboh),
Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu
(Rejang Lebong).
f.
Timah
Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata,
dan lain-lain. Aktivitas penambangan timah sebagai potensi sumber daya tambang
di Indonesia terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung),
dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.
g.
Tembaga
Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri
konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah,
mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain-lain. Aktivitas
penambangan tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.
h.
Nikel
Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam.
Nikel sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah
Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel adalah
Papua dan Maluku.
i.
Aspal
Aspal digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan. Aspal sebagai
potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Pulau Buton, Sulawesi
Tenggara.
j.
Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai
kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai potensi sumber daya
tambang di Indonesia ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan
(Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan).
k.
Belerang
Belerang sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia banyak ditemukan
di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat.
l.
Marmer
Marmer terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur. Suhu dan
tekanan bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga endogen atau tenaga dari
dalam bumi. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding,
lantai rumah, dan lain-lain. Marmer sebagai potensi sumber daya tambang di
Indonesia ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar.
m.
Yodium
Yodium digunakan sebagai bahan baku utama untuk larutan obat dalam alkohol,
kesehatan, herbisida, industri desinfektan, serta digunakan dalam garam agar
lebih sehat. Yodium sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang
di Semarang (Jawa Tengah) dan Mojokerto (Jawa Timur).
3. Potensi Sumber daya Air
(Hidrosfer)
A.
Hidrosfer
Adalah
lapisan air di permukaan bumi meliputi samudra, laut, sungai, danau, rawa, air
tanah, DAS, dan uap air di atmosfer.
B.
Siklus Hidrologi
Air
di bumi mempunyai jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu
lingkaran peredaran yang disebut “Siklus Hidrologi”. Siklus ini diawali dari
menguapnya air permukaan dan air tanah karena sinar matahari, membentuk awan
menjadi hujan hingga turun kembali ke bumi.
Siklus
hidrologi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Siklus kecil / siklus pendek yaitu air
laut yang menguap, terjadi kondensasi membentuk awan, kemudian menjadi hujan
yang turun di laut.
b. Siklus sedang yaitu air laut dan air
permukaan yang menguap, terkondensasi membentuk awan, dibawa angin ke daratan,
turun sebagai hujan masuk ke tanah, selokan, sungai dan mengalir ke laut.
c. Siklus panjang / siklus besar yaitu sama dengan siklus sedang, hanya setetah terjadi kondensasi, titik-titik air terbawa angin ke tempat yang lebih tinggi sehingga menjadi kristal-kristal es. Kristat-kristal es tersebut masih terbawa angin ke puncak gunung, kemudian jatuh sebagai salju, terjadi gtetser, mengaIir ke sungai dan akhirnya kembali ke laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar