Halaman

Kamis, 28 Januari 2021

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN, KESEPAKATAN HARGA PASAR DAN PASAR



 a.    Elastisitas Permintaan

Elastisitas Permintaan adalah kepekaan perubahan jumlah barang dan jasa yang diminta sebagai akibat dari adanya perubahan tingkat harga. Rumus untuk menghitung elastisitas permintaan adalah :


 




     Keterangan :

Ed  = koefisien elastisitas permintaan

∆Q = perubahan jumlah barang yang diminta atau Q baru – Q lama

∆P  = perubahan tingkat harga atau P baru – P lama

Q   = jumlah barang yang diminta semula atau Q lama

P    = tingkat harga semula atau P lama

 

Pengukuran elastisitas permintaan adalah dengan tingkat Koefisien Elastisitas.

Koefisien Elastisitas merupakan angka yang mengukur besarnya pengaruh perubahan harga atas perubahan jumlah barang yang diminta

Berdasarkan besarnya angka koefisien (harga mutlak), elastisitas permintaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1.    Permintaan Elastis (Ed > 1)

Permintaan yang memiliki angka koefisien elastisitas > 1 adalah bersifat elastis. Artinya, persentase perubahan harga lebih kecil daripada % perubahan kuantitas yang diminta. Dengan kata lain akan terdapat perubahan jumlah barang yang diminta dalam jumlah yang lebih besar jika terjadi perubahan harga sedikit saja. Perhitungan tersebut bisa kita lihat pada contoh berikut ini:

Contoh Kasus

Toko Sepatu Sahabat pada akhir tahun melakukan cuci gudang untuk semua jenis sepatu, dari sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga sepatu anak yang semula Rp20.000,00 turun menjadi Rp15.000,00. Akibat penurunan harga, jumlah permintaan sepatu anak-anak meningkat dari 1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut:


Bisa kita lihat bahwa hasil menunjukkan nilai negatif. Namun nilai negatif ini di abaikan dalam menghitung koefisien elastisitas. Nilai koefisien permintaan sepatu adalah 12. Artinya, perubahan harga sebanyak 1 % menyebabkan perubahan permintaan sebanyak 12 %.

 

2.    Permintaan Inelastis (Ed < 1)

Permintaan yang mempunyai angka koefisien elastisitas kurang dari 1 (satu) bersifat inelastis. Artinya, persentase perubahan harga lebih besar dibandingkan persentase perubahan kuantitas yang diminta, dengan kata lain perubahan yang besar dalam harga tidak diiringi oleh perubahan yang berarti dalam kuantitas yang diminta.

Contoh Kasus

 Di pasar tradisional, harga jeruk lokal mengalami kenaikan dari Rp6.000,00 menjadi Rp7.000,00 per kilogram. Kenaikan harga mengakibatkan permintaan jeruk lokal turun dari 700 kg menjadi 650 kg. perhitungan koefisien elastisitasnya yaitu:

          


3.    Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)

Permintaan yang mempunyai angka koefisien elastisitas sama dengan 1 (satu) adalah permintaan elastis uniter. Artinya, persentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan kuantitas yang diminta.

Contoh Kasus

Harga sebuah Drone dari yang semula Rp700.000,00 turun menjadi Rp630.000,00, sehingga permintaan Drone naik menjadi 11.000 yang semula 10.000. Jadi perhitungan koefisien elastisitasnya adalah:

 


4.    Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)

Permintaan yang mempunyai angka koefisien sama dengan  0 (Ed = 0) bersufat inelastis sempurna

Contoh Kasus

Di pasar tradisional Kota Bandung mengalami perubahan harga setiap minggunya yaitu sekitar Rp4.000,00 sampai Rp6.000,00. Namun, permintaannya selalu sama yaitu berjumlah 1 ton setiap minggu. Perhitungan koefisien elastisitasnya adalah:

5.    Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ~)

Permintaan yang mempunyai angka koefisien elastisitasnya sama dengan tak terhingga (Ed = ~) bersifat elastis sempurna. Artinya, permintaan bisa mencapai jumlah yang tidak terhingga, meskipun harga barang tetap. Perhiutngan koefisien elastisnya adalah:

            

 

B.    Elastisitas Penawaran (Es)

Elastisitas Permintaan adalah kepekaan perubahan jumlah barang dan jasa yang diminta sebagai akibat dari adanya perubahan tingkat harga. Rumus untuk menghitung elastisitas permintaan adalah :


 



 dan Keterangan lain dijelaskan :

Es  = koefisien elastisitas penawaran

∆Q = perubahan jumlah barang yang ditawarkan  atau Q baru – Q lama

∆P  = perubahan tingkat harga atau P baru – P lama

Q   = jumlah barang yang ditawarkan semula atau Q lama

P    = tingkat harga semula atau P lama



Berdasarkan besarnya angka koefisien (harga mutlak), elastisitas permintaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1.    Jika angka E > 1 disebut elastik

Maksudnya setiap perubahan tingkat harga 1 % menyebabkan perubahan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan lebih dari 1 %

2.    Jika angka E < 1 disebut inelastik

Maksudnya setiap perubahan tingkat harga 1 % menyebabkan perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan persentase yang kurang dari 1 %

3.    Jika angka E = 1 disebut elastik uniter

Maksudnya persentase perubahan barang yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan tingkat harga

4.    Jika angka E = 0 disebut inelastik sempurna

Maksudnya setiap terjadi perubahan tingkat harga tidak mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan

6.    Jika angka E =   ̴ ( tidak terhingga ) disebut elastik sempurna

Maksudnya pada tingkat harga tertentu dimungkinkan terjadi perubahan jumlah barang yang ditawarkan secara tidak terbatas.

 

PASAR

a.    Pengertian  Pasar

Kamu pasti pernah pergi ke pasar.Disana ada banyak penjual,pembeli dan berbagai barang yang diperjualbelikan.penjual melakukan tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah barang yang dijual / di beli. Berdasarkan hal tersebut maka pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan jual beli barang/jasa. Ada pula yang mengartikan pasar sebagai wahana terjadinya transaksi jual beli antar penjual dan pembeli.

Syarat – syarat terjadinya pasar adalah :

1.   adanya satu tempat melangsungkan jual beli

2.   adanya barang / jasa yang diperdagangkan

3.   adanya transaksi antara pembeli dan penjual

b.  Fungsi Pasar.

      Pasar mempunyai fungsi yang sangat besar antara lain :

1.   Sebagai sarana penunjang pembangunan ekonomi

2.   Sebagai sarana untuk membuka lapangan usaha

3.   Sebagai sarana distribusi barang / jasa

4.   Sebagai sarana pembentuk harga pasar

5.   Sebagai tempat promosi barang / jasa baru

c.  Peranan Pasar

1. Peranan pasar bagi produsen :

    a. Sebagai tempat memperkenalkan hasil produksi

    b. Sebagai tempat untuk menjual hasil produksi

    c. Sebagai tempat untuk mengembangkan usaha

2. Peranan pasar bagi konsumen :

    a. Mendekatkan jarak antara produsen dengan konsumen

    b. Memudahkan konsumen untuk memenuhi kebutuhan

3. Peranan pasar bagi sumber daya manusia :

Pasar dapat memberikan peluang bagi penduduk untuk bekerja sehingga dapat mengurangi pengangguran dan dapat memanfaatkan sumber daya manusia serta membuka lapangan kerja.

4. Peranan pasar bagi pembangunan :

    Pasar dapat menyediakan barang / jasa yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan.


d.  Jenis – jenis Pasar

1.    Dilihat dari fisiknya:

a.   Pasar Nyata/konkret/riil Yaitu pasar dimana pembeli dan penjual bertemu secara langsung pada suatu tempat tertentu untuk mengadakan jul beli barang dan barangnya pun berada di tempat tersebut.

  Ciri – cirinya :

1)    pembeli dan penjual saling bertemu

2)    barang yang diperjualbelikan ada di dalam pasar

3)    tempat bertemunya pembeli dan penjual ada di suatu tempat tertentu yang dinamakan pasar

Contoh pasar konkret diantaranya ialah pasar tradisional, pasar ikan, pasar elektronik, pasar swalayan, supermarket, hypermarket, mall dan supermall.

b. Pasar AbstrakYaitu pasar dimana pembeli dan penjual tidak harus bertemu di suatu tempat tertentu, mereka dapat bertemu pada tempat yang telah disepakati atau bisa komunikasi lewat telepon.




Ciri – cirinya :

1)    pembeli dan penjual tidak harus bertemu

2)    barang yang diperjualbelikan tidak harus dibawa tetapi hanya berupa monster atau contohnya saja

3)    tempat bertemunya pembeli dan penjual tidak harus di pasar melainkan dapat bertemu dimanapun

Contoh: pasar uang, pasar modal, online shoping

2.    Dilihat dari barang yang diperjualbelikan :

a. Pasar barang konsumsi Yaitu pasar dimana barang yang diperjualbelikan adalah barang konsumsi yaitu barang yang langsung dapat digunakan unuk memenuhi kebutuhan manusia

b. Pasar faktor produksi Yaitu pasar dimana barang yang diperjualbelikan adalah barang yang berguna bagi kelancaran proses produksi

3.    Dilihat luas kegiatan distribusinya :

a. Pasar Lokal / setempat Yaitu jangkauan pemasarannya hanya terbatas pada suatu daerah tertentu saja artinya penjual dan pembeli terbatas pada orang-orang di daerah tersebut dan barangnyapun merupakan produk dari daerah tersebut.

b. Pasar Nasional Yaitu pasar yang jangkauan pemasarannya meliputi berbagai daerah dalam suatu Negara.

c. Pasar Internasional Yaitu pasar yang jangkauan pemasarannya melebihi batas suatu Negara

4.    Dilihat dari segi waktu terjadinya :

a. Pasar HarianYaitu pasar yang terjadi hamper setiap hari, biasanya dalam pasar ini yang diperjualbelikan barang-barang kebutuhan pokok.

b. Pasar MingguanYaitu pasar yang terjadi pada tiap minggu/tiap pekan sekali, pasar ini sering kita jumpai di daerah pedesaaan yang biasanya tiap sepekan sekali berdasarkan hitungan hari jawa misal pasar pon, pasar wage dsb.

c. Pasar BulanYaitu pasar yang diselenggarakan tiap sebulan sekali. Pasar ini dapat dilihat di sekitar perusahaan / pabrik yang gaji karyawannya tiap awal bulan.

d. Pasar Tahunan Yaitu pasar yang diselenggarakan satu kali dalam satu tahun, pasar ini bersifat nasional bahkan internasional.

5.    Dilihat dari segi struktur / bentuknya :

a.   Pasar Persaingan SempurnaYaitu pasar dimana banyak terdapat penjual dan pembeli. Setiap penjual dan pembeli tidak dapat saling mempengaruhi.

Ciri – ciri pasar persaingan sempurna :

1)    jumlah pembeli banyak

2)    jumlah penjual banyak

3)    barang yang diperjualbelikan homogen dalam anggapan konsumen

4)    ada kebesan unutk mendirikan dan membubarkan usahanya

5)    faktor-faktor produksi bebas bergerak ke manapun

6)    pembeli dan penjual mengetahui satu sama lain dan mengetahui barang-barang yang diperjualbelikan

b.  Pasar Monopoli dan Monopsoni

     Pasar Monopili adalah pasar dimana hanya ada satu penjual

Pasar Monopsoni adalah pasar dimana hanya ada satu pembeli

Dalam pasar monopoli penjual mampu menguasai dalam penentuan harga. Di Indonesia monopoli hanya diijinkan bagi perusahaan-perusahaan negara yang menyediakan barang-barang untuk keperluan/hajat hidup orang banyak, seperti telepon, air, listrik, gas dan lain-lain.

c.   Pasar Persaingan Monopolistik

Bentuk pasar ini mempunyai ciri-ciri sbb :

1.   Jumlah pembeli dan penjual agak banyak namun masing – masing penjual masih mempunyai sedikit pengaruh atas arga meskipun tidak besar.

2.   Masing – masing penjual tidak terlalu kecil tapi juga tidak terlalu besar.

3.   Barang yang diperjualbelikan tidak homogen benar melainkan ada perbedaannya meskipun hanya beda dalam bentuk, merek, warna, mutu dan ukuran.

 

 

Terbentuknya Harga Keseimbangan


Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan yaitu harga kesepakatan antara  pembeli dan penjual yang tercipta melalui proses tawar menawar



dari gambar diatas menunjukkan adanya kesepakatan harga yang disimbolkan dengan E (Equilibrium) yang dapat diartikan sebagai Keadaan yang ditandai dengan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta



Harga kesepakatan antara pembeli dan penjual dapat terjadi di pasar disebabkan oleh :

1.   Di satu pihak masyarakat (konsumen) dituntut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara terus menerus.

2.   Untuk mendapatkan barang diperlukan kesediaan konsumen mengorbankan penghasilan sesuai nilai tukar (harga) yang berlaku

3.   Meskipun konsumen menginginkan barang yang terbaik dan termurah namun ia harus rela mengorbankan sejumlah uang menurut harga terendah tanpa merasa dirugikan.

4.   Dilain pihak produsen dan penjual yakin bahwa barang yang dihasilkan (ia jual) dibutuhkan oleh masyarakat. Jadi konsumen pasti membeli produk tersebut.

5.   Produsen dan penjual yakin bahwa laba atas jasa membuat (menghasilkan) atau mengantar barang kepada konsumen dapat diraih karena konsumen pun akan rela memberi laba yang wajar atas jasa tersebut.

6.   Produsen dan penjual bersedia melepas barang yang mereka hasilkan pada tingkat harga tertentu sepanjang memberikan keuntungan atau tidak merugikan.

7.   Meskipun penjual dan produsen menginginkan keuntungan maksimal, mereka tidak bisa begitu saja menentukan harga, apalagi memaksa konsumen untuk membeli

      Harga keseimbangan atau ada yang menyebut harga pasar dapat dicapai melalui proses kesepakatan antara pembeli dan penjual. Pembeli mengajukan permintaan, sedangkan penjual mengajukan penawaran. Kedua belah pihak melakukan tawar menawar.

a.    Apabila harga terlalu rendah, jumlah yang diminta akan tinggi, sedangkan jumlah yang ditawarkan akan rendah. Akibatnya muncul dorongan untuk menaikkan harga.

b.    Sebaliknya, apabila harga terlalu tinggi jumlah yang diminta akan rendah sedangkan jumlah yang ditawarkan akan tinggi. Akibatnya muncul dorongan untuk menurunkan harga agar barang dan jasa diterima di pasar.  

 

Kedua proses tersebut berlangsung terus menerus sampai diperoleh tingkat harga dimana jumlah barang dan jasa yang diminta sama dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.

Pembeli dan penjual dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1.      Golongan Pembeli                                         

       Berdasarkan harga subyektifnya pembeli dapat dikelompokkan menjadi

a.    Pembeli Marjinal yaitu Pembeli yang harga subyektifnya sama dengan harga pasar

b.    Pembeli Sub Marjinal yaitu Pembeli yang harga subyektifnya dibawah harga pasar

c.    Pembeli Super Marjinal yaitu Pembeli yang harga subyektifnya diatas harga pasar.

2.    Golongan Penjual

       Golongan penjual terdiri atas beberapa macam,yaitu  :

a.    Penjual Marjinal yaitu Penjual yang biaya produksinya sama dengan harga pasar

b.    Penjual Sub Marjinal yaitu Penjual yang biaya produksinya diatas harga pasar

c.    Penjual Super Marjinal yaitu Penjual yang biaya produksinya dibawah harga pasar

       

Pengaruh Harga Terhadap Permintaan Dan Penawaran

      Bahwa permintaan terhadap suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh mode dan selera, harga (barang yang bersangkutan serta barang pengganti dan pelengkap), jumlah konsumen, pendapatan serta perkiraan dan harapan konsumen. Sedangkan penawaran dipengaruhi oleh harga barang pelengkap dan pengganti, biaya produksi, teknologi, jumlah produsen dan harapan produsen. Dalam pembahasan ini kita akan mencoba menelaah bagaimana harga berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran

 

Pengaruh Harga Terhadap Permintaan

pada pembahasan ini kita secara khusus akan melihat bagaimana menentukan permintaan. Pembahasan didasarkan pada asumsi atau anggapan bahwa faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi permintaan adalah tetap (ceteris paribus).

Para ahli ekonomi sudah sejak lama mempelajari bahwa ternyata ada hubungan yang sangat erat antara harga dan permintaan. Biasanya kalau harga suatu barang tinggi, maka permintaan terhadap barang yang bersangkutan rendah. Sebaliknya jika harga rendah, maka permintaan terhadap barang tersebut naik.

Karena kecenderungan ini berlaku untuk semua orang, para ahli ekonomi menjadikannya menjadi suatu hukum. Hukum itu lazim disebut hukum permintaan.

Dengan demikian jelaslah bahwa terdapat hubungan yang berlawanan arah antara harga dan permintaan. Kalau yang satu naik, maka yang lainnya turun dan sebaliknya.

 

 

 

Pengaruh Harga Terhadap Penawaran          

Para ahli ekonomi mempelajari bahwa pengaruh harga terhadap penawaran bertolak belakang dengan pengaruh harga terhadap permintaan. Biasanya penawaran sedikit jika harga rendah dan penawaran ikut naik jika harga semakin tinggi.

Fenomena ini akhirnya menjadi sebuah hukum yang disebut sebagai penawaran.Bagi produsen, jika harga barang atau jasa semakin tinggi, maka keuntungan dari memproduksi barang atau jasa pasti akan meningkat.

Harus diketahui bahwa penawaran tersebut didasarkan pada asumsi atau anggapan bahwa faktor- faktor lain yang menentukan penawaran tetap.   

 

Peran pemerintah dalam pembentukan harga

       Keadaan pasar dimana harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran secara bebas (tanpa campur tangan pemerintah) disebut pasar bebas. Akan tetapi pemerintah kadang-kadang ikut campur tangan dan turut menentukan batas harga tertinggi dan terendah.

       Adapun harga yang ditetapkan oleh pemerintah meliputi :

a.   Harga mínimum adalah harga terendah yang ditetapkan oleh pemerintah terhadap suatu barang atau jasa dengan tujuan untuk melindungi produsen.

b.   Harga maksimun adalah harga tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah terhadap suatu barang atau jasa dengan tujuan untuk melindungi konsumen.

c.   Harga patokan setempat adalah harga yang diberlakukan terhadap suatu barang untuk suatu daerah tertentu.