Halaman

Rabu, 10 Februari 2021

Memaknai Semangat Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia

Hai Masanega Lover's, semoga kalian senantiasa diberi kesehatan, kebahagiaan dan keceriaan. amiin.. kalian tentunya sudah mempelajari bagaimana pemuda dapat memberikan andil yang begitu besar dalam perjuangannya mewujudkan kemerdekaan Negara Indonesia tercinta ini. Para pemuda mampu bergerak melawan setiap kesewenang-wenangan kaum penindas yang telah menjajah negeri tercinta ini. karena itu, kita sebagai generasi muda penerus bangsa ini harus tetap menjaga semangat juang para pemuda tersebut dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. agar lebih memahami tentang perwujudan nilai-nilai semangat juang pemuda maka sebaiknya kalian membaca materi berikut ini.




Makin banyaknya organisasi yang bermunculan seperti Budi Utomo mendorong kaum intelektual pada saat itu untuk membentuk gerakan yang senada dan turut ambil bagian dalam sejarah pergerakan nasional. Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan pada tahun 1927. PNI tumbuh dan berkembang menjadi salah satu partai politik berpengaruh pada saat itu. PNI sebagai partai nasionalis termasuk mampu berkembang dengan sangat pesat karena semua golongan dirangkul untuk bergabung dan bersatu.

Pada tahun 1929, PNI melakukan kongres dan mencetuskan cita cita sosialisme dan semangat nonkooperasi. Berita ini pun mulai memicu reaksi dari pemerintahan kolonial Belanda. Pemerintah Belanda menangkap para pemimpin PNI, yakni Ir. Soekarno, Gatot Mangkupraja, Maskun, dan Suriadinata. Kemudian, keempat tokoh tersebut disidangkan di pengadilan Bandung pada tahun 1930. Sejarah mencatat beberapa pejuang nasional yang berjuang dan meninggal usia muda. Para Pahlawan tersebut diantaranya sebagai berikut:

 

1.  Wage Rudolf Supratman 

Wage Rudolf Supratman atau dikenal dengan W.R. Supratman adalah pengarang lagu kebangsaan Indonesia Raya yang telah dikukuhkan sebagai pahlwan nasional Indonesia. W.R Supratman lahir di Jatinegara, Jakarta pada tanggal 9 Maret 1903. Beliau menamatkan sekolah dasarnya di Jakarta. Pada tahun 1914, W.R Supratman ikut kakak perempuannya yang bernama Roekijem pindah ke Makassar. Disana ia disekolahkan dan di biayai oleh suami Roekijem. Pada kongres Pemuda pertama tahun 1926, Supratman yang hadir ingin menawarkan kepada ketua kongres agar ia diberi kesempatan memperdengarkan lagu itu dihadapan para peserta namun karena keberaniannya belum cukup W.R Supratman akhirnya membatalkan niatnya. Baru pada kongres pemuda kedua pada malam penutupan W.R Supratman dengan gesekan biolanya mengiringi sebarisan paduan suara membawakan lagu Indonesia Raya, sebelum merdeka sangat sulit untuk menyanyikannya. Maraknya peredaran lagu Indonesia Raya ini membuat W.R. Supratman sering diinterogasi intel Belanda. W.R. Supratman meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 dikarenakan sakit. Selain lagu Indonesia Raya ia juga menciptakan matahari terbit. 

2.  Chairil Anwar

Chairil Anwar adalah penyair yang terkenal dengan puisinya yang berjudul “AKU’”. Chairil lahir di Medan 26 Juli 1922. Beliau adalah putra mantan bupati Indragiri, Riau. Beliau bersekolah di Hollandshindlandsche School (HIS) yang kemudian dilanjutkan di MULO, tetapi tidak sampai tamat. Meskipun latar belakang pendidikannya terbatas, Chairil dapat menguasai tiga bahasa yaitu Inggris, Belanda, dan Jerman. Beliau juga mengisi jam-jamnya dengan membaca karya pengarang internasional. Chairil mulai mengenal dunia sastra diusia 19 tahun. Beliau pertama kali membaca puisi “AKU” di pusat kebudayaan Jakarta pada bula Juli 1943. Belum genap 27 tahun, ia meninggal dunia walaupun hidupnya sangat singkat namun karya-karya beliau sangat melekat pada dunia sastra Indonesia.

 

3.  Wolter Monginsidi 

Monginsidi adalah pahlawan nasional pejuang kemerdekaan dari daerah Bantik Minanga. Beliau ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 5 September 1949. Semangat juang Wolter mulai muncul karena melihat penjajahan di bumi pertiwi yang tiada berkesudahan dan makin menjadi-jadi ia melawan penjajah tidak ada rasa takut demi merdekakan bangsa Indonesia. Sebagai pemuda yang pantang menyerah dan memiliki semangat juang tinggi, beliau tak lantas putus asa dan menyerah begitu saja. Wolter Monginsidi menulis banyak rangkaian kata penuh makna yang menunjukkan kecintaannya terhadap ibu pertiwi. Beliau dianugerahkan pemerintah Indonesia Bintang Gerilya pada tahun 1958.

 

4.  I Gusti Ngurah Rai 

I Gusti Ngurah Rai adalah pahlawan nasional dari daerah   Bali. Terkenal dengan gagasan perang yakni perang Puputan Margarana yang berarti perang secara habis-habisan di daerah Margarana. Beliau lahir di Bandung, 30 Januari 1917. Beliau tertarik dengan dunia militer sejak kecil, Pada tahun itu Belanda telah menduduki Bali dengan memengaruhi raja-raja Bali. Pada tanggal 18 November 1916 Beliau menyerang Tabanan, sebab itu Belanda menyerang Ngurah Rai dan pasukannya. Pada saat itu di desa Margarana, beliau dan pasukannya meninggal semua. Dan perang ini dikenal dengan perang Puputan yang berarti perang habis-habisan.

 

Dari sejarah Sumpah Pemuda ini, dapat kita ambil nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dan membuktikan bahwa ternyata berbagai perbedaan dapat disatukan. Walaupun Sumpah Pemuda terjadi di zaman dahulu, tetapi ada nilai-nilai luhur yang masih bisa kita terima dan kita amalkan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. adapun implementasi nilai dan semangat Sumpah Pemuda dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, antara lain:

a)     Pemuda dan seluruh rakyat Indonesia dari semua golongan harus bersatu dalam berjuang demi kemajuan bangsa Indonesia

b)     Pemuda dan seluruh rakyat Indonesia harus menjadikan kemajemukan adat dan budaya bukan sebagai perbedaan tetapi sebagai potensi untuk kemajuan bersama.

c)     Pemuda dan seluruh rakyat Indonesia menjadikan Pancasila yang didalamnya mengadung persatuan Indonesia sebagai dasar negara dan tidak pernah berkehendak untuk merubahnya.

d)     Bangga menjadi sebagai bangsa Indonesia yang dibuktikan dengan keikutsertaan dalam mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan susah payah dengan kegiatan yang positif.

e)     Pemuda dan seluruh rakyat Indonesia harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun kepentingan golongan.

f)      Pemuda dan seluruh rakyat Indonesia harus meningkatkan kepedulian kita terhadap sesama, minimal diawali dari diri kita sendiri untuk belajar peduli pada sikap dan perilaku kita pada orang tua, saudara dan lingkungan sekitar.

 

Adapun bentuk pengamalan Sumpah pemuda sangatlah beragam, diantaranya sebagai berikut:

a)  Toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Misalnya dengan menghormati umat agama lain yang sedang menjalankan ibadahnya.

b)  Saling menghormati antar suku bangsa.

Sikap menghormati ini bisa ditunjukkan dengan menghormati adat istiadat daerah lain.Bisa pula dengan mempelajari budaya suku lain.

c)  Hidup gotong royong dalam masyarakat.

Gotong royong merupakan budaya bangsa Indonesia.Gotong royong mencermikan sikap bersatu dan saling membantu. Kegiatan gotong royong antara lain diwujudkan dalam pembuatan sarana umum seperti jalan, pembuatan jembatan, atau membangun rumah.

d)  Saling tolong-menolong

Wilayah Indonesia rawan akan bencana alam. Oleh karena itu kita harus siap dalam menghadapi bencana. Saat saudara kita terkena bencana alam, maka kita harus segera menolongnya. Misalnya saat terjadi tsunami di Aceh. Seluruh bangsa Indonesia turut membantu para korban di Aceh. Tentunya sesuai dengan kemampuannya masing- masing.

e)  Bangga berbahasa Indonesia.

Globalisasi menyebabkan budaya asing masuk ke negara kita. Salah satunya berpengaruh pada gaya bahasa. Untuk itu, kita harus bangga dengan bahasa nasional kita. Hal tersebut menunjukkan jati diri kita sebagai bangsa yang berbudaya luhur.

 

Adapun nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut:

a)  Cinta Bangsa dan Tanah air

b)  Persatuan

c)  Sikap rela berkorban

d)  Mengutamakan kepentingan bangsa

e)  Dapat menerima dan menghargai perbedaan

f)   Semangat persaudaraan

g)  Meningkatkan semangat gotong royong atau kerja sama

 

Contoh pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

a)  Rajin belajar sebagai bukti cinta terhadap tanah air.

b)  Selalu giat dalam mengerjakan piket kelas merupakan salah satu bentuk disiplin dan tanggung jawab.

c)  Aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.

d) Aktif dalam kegiatan dilingkungan tempat tinggal, seperti ikut serta dalam perlombaan 17 Agustus.

            e) Menghargai keragaman suku, adat, budaya, dan agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar