Hai Masanega Lover's, semoga kalian senantiasa diberi kesehatan, kebahagiaan dan keceriaan. amiin.. kalian tentunya sudah mempelajari bagaimana pemuda dapat memberikan andil yang begitu besar dalam perjuangannya mewujudkan kemerdekaan Negara Indonesia tercinta ini. Para pemuda mampu bergerak melawan setiap kesewenang-wenangan kaum penindas yang telah menjajah negeri tercinta ini. karena itu, kita sebagai generasi muda penerus bangsa ini harus tetap menjaga semangat juang para pemuda tersebut dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. agar lebih memahami tentang perwujudan nilai-nilai semangat juang pemuda maka sebaiknya kalian membaca materi berikut ini.
Makin banyaknya organisasi
yang bermunculan seperti Budi Utomo mendorong kaum intelektual pada saat itu
untuk membentuk gerakan yang senada dan turut ambil bagian dalam sejarah
pergerakan nasional. Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan pada
tahun 1927. PNI tumbuh dan berkembang menjadi salah satu partai politik
berpengaruh pada saat itu. PNI sebagai partai nasionalis termasuk mampu
berkembang dengan sangat pesat karena semua golongan dirangkul untuk bergabung
dan bersatu.
Pada tahun 1929, PNI melakukan
kongres dan mencetuskan cita cita sosialisme dan semangat nonkooperasi.
Berita ini pun mulai memicu reaksi dari pemerintahan kolonial Belanda.
Pemerintah Belanda menangkap para pemimpin PNI, yakni Ir. Soekarno, Gatot
Mangkupraja, Maskun, dan Suriadinata. Kemudian, keempat tokoh
tersebut disidangkan di pengadilan Bandung pada tahun 1930.
Sejarah mencatat beberapa pejuang nasional yang berjuang dan meninggal usia
muda. Para Pahlawan tersebut diantaranya sebagai berikut:
1.
Wage
Rudolf Supratman
Wage Rudolf Supratman atau
dikenal dengan W.R. Supratman adalah pengarang lagu kebangsaan Indonesia
Raya yang telah dikukuhkan sebagai pahlwan nasional Indonesia. W.R Supratman
lahir di Jatinegara, Jakarta pada tanggal 9 Maret 1903. Beliau menamatkan
sekolah dasarnya di Jakarta. Pada tahun 1914, W.R Supratman ikut kakak
perempuannya yang bernama Roekijem pindah ke Makassar. Disana ia disekolahkan
dan di biayai oleh suami Roekijem. Pada kongres Pemuda pertama tahun 1926,
Supratman yang hadir ingin menawarkan kepada ketua kongres agar ia diberi
kesempatan memperdengarkan lagu itu dihadapan para peserta namun karena
keberaniannya belum cukup W.R Supratman akhirnya membatalkan niatnya. Baru pada
kongres pemuda kedua pada malam penutupan W.R Supratman dengan gesekan
biolanya mengiringi sebarisan paduan suara membawakan lagu Indonesia Raya,
sebelum merdeka sangat sulit untuk menyanyikannya. Maraknya peredaran lagu
Indonesia Raya ini membuat W.R. Supratman sering diinterogasi intel Belanda.
W.R. Supratman meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 dikarenakan sakit. Selain
lagu Indonesia Raya ia juga menciptakan matahari terbit.
2.
Chairil
Anwar
Chairil Anwar adalah
penyair yang terkenal dengan puisinya yang berjudul “AKU’”. Chairil lahir di
Medan 26 Juli 1922. Beliau adalah putra mantan
bupati Indragiri, Riau. Beliau bersekolah di Hollandshindlandsche
School (HIS) yang kemudian dilanjutkan di MULO, tetapi
tidak sampai tamat. Meskipun latar belakang pendidikannya terbatas, Chairil
dapat menguasai tiga bahasa yaitu Inggris, Belanda, dan Jerman. Beliau juga
mengisi jam-jamnya dengan membaca karya pengarang internasional. Chairil mulai
mengenal dunia sastra diusia 19 tahun. Beliau pertama kali membaca puisi “AKU”
di pusat kebudayaan Jakarta pada bula Juli 1943. Belum genap 27 tahun, ia
meninggal dunia walaupun hidupnya sangat singkat namun karya-karya beliau
sangat melekat pada dunia sastra Indonesia.
3.
Wolter
Monginsidi
Monginsidi adalah pahlawan
nasional pejuang kemerdekaan dari daerah Bantik Minanga. Beliau ikut
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang ikut memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. Pada tanggal 5 September 1949. Semangat juang Wolter mulai muncul
karena melihat penjajahan di bumi pertiwi yang tiada berkesudahan dan makin
menjadi-jadi ia melawan penjajah tidak ada rasa takut demi merdekakan bangsa
Indonesia. Sebagai pemuda yang pantang menyerah dan memiliki semangat juang
tinggi, beliau tak lantas putus asa dan menyerah begitu saja. Wolter Monginsidi
menulis banyak rangkaian kata penuh makna yang menunjukkan kecintaannya
terhadap ibu pertiwi. Beliau dianugerahkan pemerintah Indonesia Bintang Gerilya
pada tahun 1958.
4. I Gusti Ngurah Rai
I Gusti Ngurah Rai adalah
pahlawan nasional dari daerah Bali. Terkenal dengan
gagasan perang yakni perang Puputan Margarana yang berarti perang secara
habis-habisan di daerah Margarana. Beliau lahir di Bandung, 30 Januari
1917. Beliau tertarik dengan dunia militer sejak kecil, Pada tahun itu Belanda
telah menduduki Bali dengan memengaruhi raja-raja Bali. Pada tanggal 18
November 1916 Beliau menyerang Tabanan, sebab itu
Belanda menyerang Ngurah Rai dan pasukannya. Pada saat itu di desa
Margarana, beliau dan pasukannya meninggal semua. Dan perang ini dikenal dengan
perang Puputan yang berarti perang habis-habisan.
Dari sejarah Sumpah Pemuda
ini, dapat kita ambil nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dan
membuktikan
bahwa ternyata berbagai perbedaan dapat disatukan. Walaupun Sumpah Pemuda
terjadi di zaman dahulu, tetapi ada nilai-nilai luhur yang masih bisa kita
terima dan kita amalkan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. adapun implementasi nilai dan semangat Sumpah
Pemuda dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, antara lain:
a)
Pemuda dan seluruh rakyat Indonesia dari
semua golongan harus bersatu dalam berjuang demi kemajuan bangsa Indonesia
b)
Pemuda dan seluruh rakyat Indonesia harus
menjadikan kemajemukan adat dan budaya bukan sebagai perbedaan tetapi sebagai
potensi untuk kemajuan bersama.
c)
Pemuda dan seluruh rakyat Indonesia
menjadikan Pancasila yang didalamnya mengadung persatuan Indonesia sebagai
dasar negara dan tidak pernah berkehendak untuk merubahnya.
d)
Bangga menjadi sebagai bangsa Indonesia yang
dibuktikan dengan keikutsertaan dalam mengisi kemerdekaan yang telah
diperjuangkan dengan susah payah dengan kegiatan yang positif.
e)
Pemuda dan seluruh rakyat Indonesia harus
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun
kepentingan golongan.
f)
Pemuda dan seluruh rakyat Indonesia harus
meningkatkan kepedulian kita terhadap sesama, minimal diawali dari diri kita
sendiri untuk belajar peduli pada sikap dan perilaku kita pada orang tua, saudara dan
lingkungan sekitar.
Adapun bentuk pengamalan Sumpah pemuda sangatlah beragam,
diantaranya sebagai berikut:
a) Toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Misalnya
dengan menghormati umat agama lain yang sedang menjalankan ibadahnya.
b) Saling menghormati antar suku bangsa.
Sikap menghormati ini bisa ditunjukkan dengan
menghormati adat istiadat daerah lain.Bisa pula dengan mempelajari budaya suku
lain.
c) Hidup gotong royong dalam masyarakat.
Gotong royong merupakan budaya bangsa
Indonesia.Gotong royong mencermikan sikap bersatu dan saling membantu. Kegiatan
gotong royong antara lain diwujudkan dalam pembuatan sarana umum seperti jalan,
pembuatan jembatan, atau membangun rumah.
d) Saling tolong-menolong
Wilayah Indonesia rawan akan bencana alam. Oleh
karena itu kita harus siap dalam menghadapi bencana. Saat
saudara kita terkena bencana alam, maka kita harus segera menolongnya. Misalnya
saat terjadi tsunami di Aceh. Seluruh bangsa Indonesia turut
membantu para korban di Aceh. Tentunya sesuai dengan
kemampuannya masing- masing.
e) Bangga berbahasa Indonesia.
Globalisasi menyebabkan budaya asing masuk ke
negara kita. Salah satunya berpengaruh pada gaya bahasa. Untuk
itu, kita harus bangga dengan bahasa nasional kita. Hal
tersebut menunjukkan jati diri kita sebagai bangsa yang berbudaya luhur.
Adapun nilai-nilai luhur yang terkandung
dalam Sumpah Pemuda adalah sebagai
berikut:
a) Cinta Bangsa dan Tanah air
b) Persatuan
c) Sikap rela berkorban
d) Mengutamakan kepentingan bangsa
e) Dapat menerima dan menghargai
perbedaan
f) Semangat persaudaraan
g) Meningkatkan semangat gotong royong
atau kerja sama
Contoh pengamalan nilai-nilai Sumpah
Pemuda dalam
kehidupan sehari-hari antara lain:
a) Rajin belajar sebagai bukti cinta
terhadap tanah air.
b) Selalu giat dalam mengerjakan
piket kelas merupakan salah satu bentuk disiplin dan tanggung jawab.
c) Aktif dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di sekolah.
d) Aktif dalam kegiatan dilingkungan
tempat tinggal, seperti ikut serta dalam perlombaan 17 Agustus.
e) Menghargai keragaman suku, adat, budaya, dan agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar